Selasa, 19 November 2013

Dialog Rindu Antara “MAJNUN” Versus “AHLI IBADAH”. (Episod 2)

بسم الله الرحمن الرحيم

lalu, dengan serta-merta si `Abid itu semakin terheran-heran seraya termenung : “HERAN SAYA !!” gerutunya dalam hati, dia terlihat masih saja berfikir dalam keteremenungannya dan terheran-heran atas ucapan si Majnun barusan itu. 

Majnun : “Wahai `Abid !!, Akan saya katakan padamu tentang rahasia, tapi tolong jangan sesumbar pada yang lain


`Abid : “Apa yang kau maksudkan dengan rahasia itu ?, Wahai Majnuun yang cerdas ?!
Manjun : “Wahai  `Abis, sesungguhnya Tuhanku memasukkanku ke neraka, kau tau kenapa ?!

`Abid : “Ya,. Kenapa itu terjadi ?
Majnun : “Sebenarnya, aku beribadah kepada-Nya itu karena di landasi rasa HUBB dan SYAUQ, sedangkan kau beribadah kepada-Nya itu karena sikap “KHOUF” dan “TAMAK” … “Padahal, prasangkaku jelas lebih baik dari prasangka mu terhadap-Nya (Allah swt)” … 

“Pengharapanku akan-Nya (Allah swt) jelas lebih sempurna ketimbang pengharapan mu kepada-Nya” … 


“Coba kau renungkan wahahi 'Abid !!, Apa yang tak kau harapkan itu kenapa jauh lebihbaik dari pada yang kau harapkan ?!” … Padahal, coba kau lihat Musa AS yang lari terbirit-birit demi menghindari neraka, lalu dia kembali dengan membawa label keNubuwwatan
Karena itulah "Saya pergi demi untuk keelokan Tuhanku, dan saya kembali sebagai seorang yang gila" tegas si Majnun

Lalu si Majnun pergi meninggalkan si `Abid seraya tertawa terbahak-bahak, hahaha ,. sedang si `Abid masih saja dalam tangisnya seraya berkata : “Tidak, demi Allah saya tidak menyaksikan dirinya sebagai seorang yang gila, justru dilah seorang yang cerdas diantara mereka yang cerdik pandai, saya lah yang sebenarnya gila, maka sejak ini akan saya catat semua ucapannya

Sayidina `Ali -radiAllahu `anhu- berkata : “Jadilah dirimu sebagai seorang yang manakala tak mengharap kepada-Nya itu lebih saya harapkan ketimbang dirimu yang mengharap”. 

Sesungguhnya Musa bin `Imran Alayhis-Salaam keluar untuk menahan keluarganya biar mereka tak lagi sebagai ahli neraka hingga kemudian Allah swt berdialog (bertakallum) dengannya lalu akhirnya dia kembali sebagai seorang Nabi … dan keluarlah Ratu Saba (Balqis) dari negerinya sebagai seorang yang kafir, kemudian dia memeluk islam bersama  (mengikuti petunjuk) Sulaiman AS … dan tukang-tukang sihir Fir`aun telah keluar mencari kemuliaan yang dimiliknya, lalu mereka kembali sebagai sepasukan ahli sihir yang beriman ; ...

YA TUHANKU !!, BAGAIMANA AKU BISA MELALAIKANMU SEDANG ENGKAU TAK PERNAH LUPUT UNTUK MEMANTAUKU

Demikian kisah teladan ini, semoga ada manfaat dan bisa inspirasikan buat sekalian pembaca yang budiman dan mudah-mudahan kita dapat mengambil ibrah sebagai pelajaran dari apa yang tersaji dalam kisah dialog ini. amiien

Hadza ,. wAllahu A'lamu Bish-Showaab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar