Minggu, 28 Februari 2016

Al-Ghazalie : Enam Tipe Perempuan Perlu Dihindari sebagai Calon Pendamping Hidup

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem


Al-Ghazalie rahimahullah dalam "Ihya"nya memberikan nasihat bagus buat kita (para pencinta perempuan) tentang beberapa kriteria yang baik menyangkut perempuan -yang hendak kita nikahi kelak dikemudian hari- sebelum kita benar-benar melangsungkan kehidupan berumah-tangga dengannya, seharusnya hal ini -kata al-Ghazalie- ditempatkan sebagai perhatian khusus dan serius bagi semua lelaki yang hendak menikah -yang meminjam istilah Kahitna "akan mengucap janji suci"- agar kehangatan dan keharmonisan rumah-tangganya kelak akan senantiasa langgeng hingga kekal selama-lamanya serta agar (semua perempuan) mampu membawa/mengabdikan dirinya (loyal) sebagai pra-syarat mutlak yang harus terpenuhi dalam rangka kelangsungan ikatan "janji suci"nya tersebut secara kekal abadi insya Allah, ia itu ada delapan kriteria, ialah;

pertama harus berkepribadian shalihah atau memiliki agama yang kuat,
kedua harus berbudi pekerti yang baik dan luhur,
ketiga berparas cantik serta berpenampilan menarik,
keempat yang sederhana maharnya (tak meminta mahar mahal),
kelima berpotensi berketurunan banyak (tidak mandul)
keenam
masih gadis/perawan (bukan janda),
ketujuh tipe perempuan rumahan, dan
kedelapan (antara kedua calon mempelai) masing-masing bukan merupakan family dekat atau tidak ada unsur kekerabatan.

Minggu, 21 Februari 2016

Lagi, Pernyataan Kontroversi : "Quran Tak Pernah Mengharamkan Lesbian".

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem

Lagi, pernyataan kontroversi soal LGBT, seseorang via twitternya berkicau bahwa Al Quran tidak pernah mengharamkan lesbian.“Mereka yang ngotot bilang Al Quran mengharamkan gay, seharusnya juga jujur bilang Quran tidak pernah mengharamkan lesbian”.

Pak dosen ini gimana ya -saya menyebut beliau pak dosen itu ya memang beliaunya benar seorang dosen qok disalah satu perguruan tinggi peling terkemuka di Indonesia-, itu namanya qiyas pak, dalam kasus lain misalnya, quran juga sebenarnya tak pernah melarang (mengharamkan) "memukul orang tua kita", quran hanya menegaskan larangan berkata-kata kasar terhadap kedua orang tua, "Walaa taqul-lahuma Uffin", klo gitu apakah al-Quran membolehkan ummat manusia nglakuin "pemukulan" terhadap kedua orang tua, iya gitu ?, ya nggak gitu juga kali pak pemaknaanya, hehe,. itu namanya qiyas aulawiyah, kira-kira gini cara memaknainya biar tak keliru dalam memahami al-Quran, "kalau berkata-kata kasar saja tidak boleh, apalagi memukul", sebab memukul itu jauh lebih besar bahayanya ketimbang sekedar ungkapan "uf" (berkata-kata kasar).

Kamis, 18 Februari 2016

Pernyataan Kontroversial Dhani : "Kalau Jadi President, Akan Aku Resmikan Perkawinan Sejenis".

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem.
 
"Gini ya, ga usah jadi icon LGBT, malah kalau saya jadi president nanti, kawin sejenis akan saya resmikan" demikian jawaban ceplas-ceplos Dhani salah seorang artis kaliber papan atas Indonesia yang juga mantan pentolan group band Dewa 19 saat ditanya tentang tanggapannya seputar LGBT, "Bagaimana kalau mas Dhani diminta untuk menjadi icon LGBT, apa mas Dhani siap ?", begitulah pertanyaan lengkapnya dari salah seorang tamu di talk show tersebut.

Ada yang menarik dari pernyataan Dhani di acara talk show tersebut -yang penulis sendiri sampai tulisan ini di post belum mengetahui betul dalam acara apa sebanarnya talk show itu terselenggara, terjadi di mana dan disiarkan di stasiun TV mana-, penulis taunya hanya sepotong, itu pun saat sekilas melihatnya dari yang tersebar di medsos, namun tatkala video itu diunggah oleh salah seorang teman di facebook berdurasi sekitar +/- 37 detik, sontak saja video itu menuai banyak kritik ke arahnya dan beragam tanggapan dari para netizen yang kebetulan mampir dan melihatnya, termasuklah saya sendiri antara lain, kecaman mereka umumnya bernada miring, mereka mencibirnya dan tak jarang secara keras mereka melontarkan kecaman negative terhadap Dhani, bahkan terkadang sampai keluar kata-kata sumpah serapah dengan mengumbar pernyataan-pernyataan konyol dan kata-kata kotor bernada marah yang mengarah kepada sumber pernyataan tersebut, alias kepada Ahmad Dhani.

Sabtu, 13 Februari 2016

Dapatkah Dzat Allah SWT Bisa Terlihat di Dunia (Tajalliy) ?.

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem

Di dunia ini, "Bisakah kita (manusia) melihat Dzat Allah SWT ?", ya benar "Secara logika (aql), Dzat Allah SWT sangat mungkin bisa kita melihatNya", demikian jawab Imam Nawawi RA saat ketika ditanya tentang hal itu, beliau mengutip pandangan para pendahulunya (salaf shalih), silakan rujuk kitab "Syarh Nawawi 'Ala al-Muslim" (page I/320).

Namun, kendatipun demikian, secara syar'ie hal itu belum pernah dibuktikan oleh siapapun manusia didunia ini yang benar-benar mampu melihat DzatNya secara kasat mata, ini semata-mata didasarkan kpd dalil nash yang menunjukkan bahwa Nabiullah Musa AS -demi memenuhi tantangan dari kaumnya- pun tak bisa membuktikan itu, artinya, Musa AS tak lantas diizinkan olehNya SWT untuk mampu melihat DzatNya yang sedemikian Agung itu, namun hal ini tidaklah dimaknai sebagai "ketidak-mungkinan" manusia mampu melihatNya seketika didunia, sebab tuntutan Musa AS kepada Tuhannya -oleh para Ulama- itu ditafsirkan sebagai ungkapan/pertanyaan yang masuk aqal (logis) dan wajar-wajar saja meskipun pada akhirnya Allah SWT tak mengizinkan hal itu terjadi, Musa AS jatuh tersungkur dan pingsan tak sadarkan diri.