Sabtu, 27 Agustus 2016

Sambutan Shohibul Walimah as-Safar

السّلام عليكم ورحمة الله وبكاته


بسم الله الرّحمن الرّحيم
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتْ، وَبِعَفْوِهِ تَغْفِرُ الذُّنُوْبَ وَالسَّيِّئَاتْ، وَبِكَرَمِهِ تُقْبَلُ العَطَايَا وَالقُرَبَاتْ، وَبِلُطْفِهِ تُسْتَرُ العُيُوْبُ وَالزَّلاَّتْ، ... اَلْحَمْدُ للهِ اَلَّذِيْ أَمَاتَ وَأَحْيَا، وَمَنَعَ وَأَعْطَى، وَأَرْشَدَ وَهَدَى، وَأَضْحَكَ وَأَبْكَى؛ ﴿ الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ ﴾ البقرة : 197
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ ... أمّا بعد


Yang saya hormati, ……………….
Para hadirin sekalian yang alhamdulillah bisa hadir pada acara Walimatussafar ini, saya sangat senang, bahagia dan banyak berterima kasih atas waktu dan kesempatannya untuk bias hadir memenuhi undangan dalam rangka walimatussafar ini. 

Sebelumnya mari kita ucapkan syukur kepada Allah SWT, yang memberikan kita beribu-ribu kenikmatan, baik nikmat iman dan Islam, ataupun Nikmat Sehat wal afiat, atas kehendak-Nyalah sehingga kita dapat berkumpul disini.

Tidak Lupa Shalawat serta salam kita curahkan teruntuk nabi besar kita Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, sampai kepada kita pengikutnya yang Insya Allah tetap istiqomah dijalannya hingga yaumul akhir nanti. Amin yaa Robbal 'Alamin.

Para Hadirin yang saya Muliakan ...

Dengan kesempatan ini, dimana pada hari ini, saya -atas nama shohibul-waliemah as-Safar adinda saudara Muhammad Manshoer bersama istri tercintanya, yang Alhamdulillah pada tahun 2016 ini sebagai calon jama'ah haji Indonesia asal Bogor, maka atas nama beliau dan keluarga yang mengundang, tidak lain adalah untuk memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para hadirin, warga sekitar RT … / RW …, Kelurahan/Desa, …………… Kecamatan ……………..  Kabupaten Bogor, karena sebagai manusia, tentu tidaklah luput dari salah, khilaf dan dosa, baik disengaja ataupun tidak disengaja.

Sekali lagi, kami mohon kepada semua yang hadir, untuk berkenan memaafkan semua kesalahan dan khilaf adinda Manshoer bersama istri.

Dalam kesempatan kali ini pula saya memohon do'a dan restu kepada semua yang hadir disini, kiranya keberangkatan haji adinda Manshoer bersama istri, dimudahkan oleh Allah swt, diberikan keberkahan, dilancarkan segala urusannya, serta penuh dengan kekusyuhan dalam menjalankannya hinggapun nanti bisa kembali pulang dengan selamat dengan menyandang level haji mabrur.

Para Hadirin yang saya Muliakan..
Sungguh, alangkah besar agama ini !,
alangkah indah Islam ini !, 

Allah swt senantiasa mengajak semua hambaNya untuk datang berkunjung ke baitil-haram, yang Ia jadikan sebagai tempat pertemuan bagi seluruh ummat manusia, dan merupakan tempat yang aman lagi nyaman, mereka bertemu dan berhimpun pada satu urusan dan tujuan yang sama, mereka bersatu dalam satu shaf yang sama, menajamkan satu cita dan gita yang sama, menghilangkan segala kotoran yang melekat, mereka berthawaf dengan mengelilingi bait (ka'bah) yang antik lagi cantik, sebuah anugerah Tuhan yang maha Esa, yang merupakan rahmat dan pemberianNya, …

Tradisi dan ritual yang sedemikian itu, akan adinda laksanakan sendiri beberapa hari kedepan, pun oleh calon jemaah haji dari penjuru dunia, yakni pada 9 Dzul-Hijjah yang akan datang, di hari 'Arafah, yaitu 'Arafaaatillahi, yang merupakan hari untuk adinda bisa bermunajat di sana, hari di mana adinda dapat berdzikir dan berdoa, hari di mana adinda musti bersyukur dan memuji-Nya, merupakan hari suci dari dosa, bersih dari noda, hari di mana setan-setan terhinakan karenanya, hari di mana iblis terlaknat manjadi muram durjana karenanya, yaitu hari kesatuan dan persatuan ummat Islam sedunia, hari di mana kaum mukmin berkonferensi (bertemu dan bermuwajjahah) dalam konferensi tahunan di mana ummat Islam dapat bertatap muka dari berbagai jenis, ras dan suku bangsa yang beragam di muka bumi ini, mereka yang berlatar budaya, bahasa dan tanah air yang berbeda-beda, …

meraka bertemu dan bersatu dalam satu wahana yang sama, untuk satu sasaran yang sama, menuju Tuhan yang Esa, mereka sama-sama berharap akan rahmatNya yang sama, mereka sama-sama takut pada 'adzabNya yang dahsyat, sungguh, mereka tengah menegakkan satu nuansa ritual yang sama, mereka, sebenarnya tengah membangun satu koridor kreasi 'amalan yang sama, …

itulah mereka ummat Islam, menyembah pada satu Tuhan yang sama, mengikuti dan berittiba' pada satu Rasul yang sama, menghadap dengan menundukkan-diri pada qiblat yang sama, berimam dengan bacaan qur'an yang sama, menegakkan satu amalan/tindakan yang sama, …

Lalu,… adakah persatuan ummat lain yang skalanya lebih besar dari perhimpunan ummat Islam ini ?!, jawabannya, tentu tidak akan ada, maka, hendaklah yang sedemikian itu kita jadikan sebagai moment untuk dalam rangka menuju keselamatan dalam beribadah dan kebenaran dalam ber'aqidah, Allah SWT menegaskan dalam al-quran surah al-Maidah ayat 92 :

إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ

"Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu[971] dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku". {QS al-Maidah (21) : 92}.

Hendaklah yang sedemikian itu kita jadikan sebagai pijakan jalan atau sebagai cara untuk menuju ketercapaian taqwa, juga untuk meninggikan level kualitas iman; sebagaimana ketegasan Allah swt dalam ayat berikut ini :

وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ

"Dan sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku" {QS al-Mukminun (23) : 52}. …

Islam merupakan agama pemersatu ummat, lalu kenapa engkau bercerai-berai ?!,
Islam merupakan agama yang memuliakan ummat, kenapa engkau terhina ?!, 
Islam merupakan agama yg memperkaya ummat, kenapa engkau jatuh miskin ?!, 
Islam merupakan agama yang meluruskan ummat -ke jalan yang benar-, lalu kenapa engkau masih saja tersesat ?!, …

Allah SWT menyindirnya dalam surah 'Ali 'Imran ayat 101 berikut ini :

وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ آيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُوْلُهُ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

"Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu ?, Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus". {QS Ali 'Imran (03):101}

Ya, itulah hari 'Arafah, Allah swt berfirman :

فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّآلِّينَ

"Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafah, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat". {QS al-Baqarah (02) : 198}.

Ya, itulah sebenarnya yang dimaksud masy'aril-haroom, syi'ar-syi'ar yang termuliakan, yang tak bisa kita sifatkan kecuali dengan istilah "yang termuliakan", itulah sebuah tempat gersang, yang takkan mampu disketsakan, hanya orang-orang yang telah mampu ke sanalah yang mampu merasakan kegersangannya, hanya orang-orang yang sampai ke sanalah yang mampu merasakan kehebatan syi'arnya, yang mampu dengarkan getaran-getaran indah bacaan talbiyah sebagai panggilan satu-satunya, di sanalah nantinya adinda bersama juataan calon jema'ah haji dunia :
·   mampu menyaksikan keagungan dan kemuliaan ka'bah, menyentuh dan mencium aroma khas bebatuannya,
· mampu bershalat di dekat al-maqom (tempat penopang berdirinya Nabiullah Ibrahim AS saat membangun ka'bah),
· mampu bersa'ie sebagaimana dulu pernah dititahkan oleh Sayidah Hajar AS,
· mampu melaksanakan qurban sepertimana dulu pernah diteladankan oleh Nabiullah Ibrahim AS,
· mampu bersikap setia, loyal dan taat sebagaimana dulu pernah dititahkan oleh Nabiullah Isma'iel AS, … dan yang tak kalah pentingnya,
· mampu melaksanakan thawaf sepertimana dulu pernah diteladankan oleh pemimpin ummat dan penghulu para Nabi, Sayyidina Muhammad SAW,
· mampu mengecup dan mencium hajar aswad sebagaimana dulu pernah dilakukan oleh sahabat 'Umar bin Khatthab yang hanya semata-mata didadasari oleh rasa hubb (cinta), roghbah (kecenderungan hati), dan ikhlas karenaNya,

semoga saja, langkah demi langkah, thawaf demi thawaf, sa'ie demi sa'ie, semua itu, dapat meningkatkan kualitas keimanan kita (ummat Islam), menyebabkan keterampunan dosa-dosa kita, menyebar-luaskan rasa aman ke seluruh belahan dunia, hingga terwujudlah suatu prinsip kenyamanan hidup yang maha megah di seantero jagat dunia.

Para Hadirin yang saya Muliakan ...

Maka, pada acara Walimatusafar yang kami selenggarakan atas nama keluarga besar, sepeninggalan adinda nanti, dalam menuju Makkah al-Mukarroma, memenuhi panggilanNya, serta dengan tujuan ziarah ke hadirat Kanjeng Muhhammad saw di Madinah al-Munawwaroh, kami menitipkan, yakni anak, cucu, cicit, dan sebagainya, dan keluarga besar kami kepada warga Kelurahab/Desa .......................... terutama di lingkungan RT …. / RW ….

Sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya, tidak lupa mohon doa restunya, semoga dilancarkan perjalanannya sampai pulang ke Tanah Air dengan selamat tanpa hambatan apapun dan semoga menjadi Haji yang mambrur, Amiin yaa Robbal 'Alamiin..

Sekian dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kata yang kurang berkenan dihati para hadirin, akhirul kalam saya ucapkan.

والله الموفّق إلى أقوام الطريق

والسّلام عليكم ورحمة الله وبكاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar