By VBee Byy
Saya merasa sangat geli (mungkin sedikit geram) dengan statment orang-orang yang menyatakan bahwa kasus pemukulan seorang guru hingga mengakibatkan perdarahan pada rongga hidung guru tersebut jangan dilihat dari satu pihak saja. Bahwa kita seharusnya melihat dari sisi yang lain, yaitu dari kesalahan guru yang bersangkutan tersebut.
Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem
Saya merasa sangat geli (mungkin sedikit geram) dengan statment orang-orang yang menyatakan bahwa kasus pemukulan seorang guru hingga mengakibatkan perdarahan pada rongga hidung guru tersebut jangan dilihat dari satu pihak saja. Bahwa kita seharusnya melihat dari sisi yang lain, yaitu dari kesalahan guru yang bersangkutan tersebut.
Dan untuk para netizen yang mengutuk tindakan orang tua murid tersebut juga
sebaiknya bersikap netral dalam menyikapi kasus ini.
Mungkin maksud orang ini "Manalah bisa ada ASAP jika tak ada API"
sehingga bagi orang tua murid yang melakukan pemukulan terhadap seorang guru, dia tak ingin anaknya di hukum ("dibentak,dimarahi,dicubit,
dan lain-lain" red) di seketika anaknya melakukan kesalahan atau
perbuatan yang keliru di sekolahannya, makanya dia menyekolahkan anaknya dengan
tujuan agar anaknya di bimbing dengan penuh kasih sayang dan dengan kelembutan oleh
para guru di sekolah,
... dan atau mungkin saja orang tua murid tersebut pernah mengalami kepahitan di masa lampau saat dia sekolah jadi dia tidak menginginkan kejadian yang sama terulang pada anaknya
... dan atau mungkin saja orang tua murid tersebut pernah mengalami kepahitan di masa lampau saat dia sekolah jadi dia tidak menginginkan kejadian yang sama terulang pada anaknya
Alright that's true but sorry buddy, your statment make me laugh
.. LOL
Dan -tentang kasus ini-, menurut pendapat saya, kejadian pahit
pada masalalu itu justru harus menjadikan orang tua itu lebih bijak dalam
mendidik anaknya dirumah. Ajarkan agar mentalnya tidak cemen yang ber"Mental
Tempe". karena -saya yakin- tak ada seorang guru pun di
dunia ini yang menghukum murid, atau memberikan sangsi tegas terhadap anak didiknya yang benar-benar berdisiplin tinggi, kalaupun ada, pasti guru
itu sudah terkena gangguan jiwa (psikopat sindrome)
Anda menitipkan anak-anak anda disekolah
tentu dengan harapan untuk supaya anak anda diberi pelajaran maksimal dengan berbagai pembelajaran tentang pendidikan, kedisiplinan, sopan santun, dll, tapi yang
harus anda catat -dalam konteks proses pembelajaran pada suatu pendidikan- bahwa guru itu juga tentu seorang manusia biasa, beda guru beda pula
karakternya.
Karenanya, kalaulah anak anda melakukan
kesalahan disekolah, ya itu memang sudah barang tentu, atau telah menjadi kewajaran
kalau dia dihukum, dan anda sebagai orang tua seharusnya bersikap supportif,
introspeksi dirilah barang sedikit, mungkin saja andalah yang kurang
mengajarkan kedisiplinan kepada anak anda. bukannya malah mencak-mencak apalagi
sampai melakukan pemukulan dan berbagai aksi premanisme lainnya kepada guru
yang bersangkutan.
Sebab tanpa guru, anda bisa jadi apa coba ?, tanpa guru, anda tak berarti apa apa barangkali anda takkan menjadi siapa siapa di sunia ini, cobalah renungkan !!.
Sebab tanpa guru, anda bisa jadi apa coba ?, tanpa guru, anda tak berarti apa apa barangkali anda takkan menjadi siapa siapa di sunia ini, cobalah renungkan !!.
Atau kalau anda merasa risih dengan cara
guru mendidik anak anda disekolah,,, ya sekolahkan saja anak anda tersebut dirumah,
sepertinya hal itu memang lebih cocok untuk menjadikan generasi penerus anda
sebagai generasi yang lemah lembut dikemudian hari. #Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar