Jumat, 30 Oktober 2015

Grasroot : Tentang Politik Lokal, Ibar-ibur Pilwu Desa Tegalgubug



Bismillaahir-Rahmaanir-Rahhiiem

Deuh ya ,. Jaman skien, grasroot kelas akar rumput lan rakyat jelata jeh wis pda wani rang ngrasani para Kiai, pisan maning “NGRASANI KIAI” lantaran ibar-ibuur pilihan kuwu (Pilwu), mbatin stadium 8, apa bli weru tah ari para Kiai iku biasae dadi panutan masyarakat kuh ?, panutan kita sedaya ?, yong lagi apa maning para Kiaie luh lewa nemen-nemen temen ya dukung-mendukung salah sijine calon kuwue luh, pacake sih ana deal-deal politik kunuh, mbuh sih kepriben ?, hehe

Jujur, kelingan lagi bengen rang, jamane pilian kuwu Mansur ika kah (ning Tegalgubug lor), bapak kula gaih -jarene masyarakat sih- termasuk salah sijine Kiai ora cah, namung waktu semono bapak kula luh -secara politik- bisa bermain elegan atau paling tidak beliau mampu menempatkan diri berperan dan berlaku sbgmn tokoh masyarakat atau pengayom warga meski dlm sekup local seantero al-Murtadho, kula inget betul calon kuwue ana papat jaman smono sing terapresiasi kelawan bendera abang (Sersan Yahya), bendera kuning (H. Mansur), ijo (H. Caslam) lan biru (Lebe Solihin).


Rabu, 21 Oktober 2015

Pedagang Zalabia dan Bacaan Alquran


Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem

Dalam suatu hikayat, tersebutlah suatu kisah menarik oleh sebagian para alim bahwa dulu pernah ada seseorang (ahli hikmah) mampu melihat penghuni kubur dalam mimpinya, ia melihat bahwa diantara sebagian penghuni kubur pada beramburan keluar dengan menampakkan diri dari pusaranya, lalu di luaran sana tiba-tiba mereka terlihat memulung apa saja yang dilihatnya

Si penghikayat meneruskan kisahnya, aku terheran-heran akan hal itu, lalu di tempat lain aku pun melihat seseorang (penghuni kubur yang lain) tengah santainya duduk ongkang-ongkang, berbeda denggan orang pertama yang dilihat sebelumnya, orang ini justru tak berbuat pulungan apa pun sebagaimana yang lain, karena penasaran aku mendekati orang itu dan kepadanya aku bermaksud menanyainya : “Gerangan apa yang membuat mereka mau berbuat pulungan sebagaimana terlihat seperti itu ?”, ia menjawab : “Sebenarnya mereka tengah memunguti hadiyah-hadiyah yang berserakan dijalanan dari para peziarah muslim yang datang berkunjung ke maqbaroh saudara-saudaranya yang telah tiada (para penghuni kubur), hadiyah-hadiyah tersebut ada kalanya berupa bacaan alquran, shadaqah, dan doa-doa”.

Kamis, 08 Oktober 2015

Sulthan : Bersabarlah Wahai para Pelajar !.

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem



Sebenarnya mudah saja menyebut kata sabar pada seketika anda belajar, atau bicara tentang seharusnya anda ikuti akan perilaku para salaf (para pendahulu) tentang cara-cara mereka dalam meraih ilmu pengetahuan (belajar), bahkan dengan tata-bahasa yang bagus dan untaian kalimat yang indah yang sebegitu meyakinkan, yah, mudah saja.

Namun, kenyataannya anda akan dihadapkan pada persoalan/kebutuhan bagaimana anda memulainya dengan proses penyucian diri, pembersihan hati, pelatihan/penguasaan laku dan lampah serta bagaimana tindakan anda akan semestinya melibatkan sabar dan kesabaran dalam setiap prosesnya demi untuk keberhasilan diri akan tercapainya ilmu pengetahuan, sebab dalam hadits sahih ada ditegaskan “Barang siapa berusaha bersabar, maka Allah menganugerahinya kesabaran” hadits riwayat Bukhari.

Kasus-kasus penting, misalnya :

Sabar disaat ketika anda belajar (sekolah atau kuliah) bahkan disaat-saat yang anda sendiri tak lagi kuasa memfungsikan kesabaran anda (setelah shalat subuh misalnya) atau (seusai shalat isya dimalam hari), saat-saat tersebut memang biasanya anda tidak lagi memanfaatkannya untuk terus belajar namun hendaknya anda tetap bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk senantiasa bersabar.

Minggu, 04 Oktober 2015

Jaga Hati, Jaga Lisan

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem

Mari belajar menjaga HATI, menjaga LISAN. Fakta membuktikan, banyak orang CELAKA karena tak pandai menjaga LISANnya. Padahal, keselamatan seseorang itu bergantung dari sejauh mana dia mampu menjaga LISANnya.


عن أبي موسى رضي اللّه عنه قال, قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ ؟, قَالَ صلّى الله عليه وسلّم : مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Artinya : Dari Abi Musa radiallahu anhu, ia berkata : Para sahabat bertanya kepada Nabi SAW : “Islam yang baik (afdhal) itu yang bagaimana, ya Rasulalllah ?”, Nabi shallahu ‘alayhi wasallama bersabda : “Ialah seorang muslim yang orang-orang Islam lainnya merasa aman (dari gangguan) lisan dan tangannya”. HR Bukhari no 10 page I/15 Maktabah Syamilah v.3

Jumat, 02 Oktober 2015

Tentang ke"Syi'ah"an Imam Wakee', Salah Seorang Guru Imam Syafi'ie yang amat Dikagumi

بسم الله الرحمن الرحيم



تشيّع الإمام وكيع بن الجراح
قال يحيى بن معين : رأيت عند مروان بن معاوية (1) لوحا فيه أسماء شيوخ : فلان رافضي ، وفلان كذا ، وفلان كذا ، ووكيع رافضي (٢)
وقال ابن المديني في التهذيب : وكيع كان فيه تشيع قليل (٣)
وقال الذهبي : والظاهر أن وكيعا فيه تشيع يسير لا يضر إن شاء الله ، فإنه كوفي في الجملة ، وقد صنف كتاب فضائل الصحابة ، سمعناه قدم فيه باب مناقب علي على مناقب عثمان (٤) 
وعده ابن قتيبة في رجال الشيعة

انظر "رجال الشيعة في أسانيد السنَة" باب "واو" وكيع بن الجراح . ص 426



Berkata Yahya ibn Mu'ien : aku melihat suatu papan di sisi Marwan ibn Mu'awiyah, yang di sana ada tertulis nama-nama gurunya, yaitu : Fulan penganut Rafidhah, begitu pula si Fulan dan si Fulan, dan Imam Wakee' juga penganut Rafidhi

dan berkata Ibn Al-Madiniy dalam at-Tahdziieb : Imam Wakee' adalah seorang penganut Syi'ah yang LUWES -tak berbahaya-. intaha