Rabu, 21 Oktober 2015

Pedagang Zalabia dan Bacaan Alquran


Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem

Dalam suatu hikayat, tersebutlah suatu kisah menarik oleh sebagian para alim bahwa dulu pernah ada seseorang (ahli hikmah) mampu melihat penghuni kubur dalam mimpinya, ia melihat bahwa diantara sebagian penghuni kubur pada beramburan keluar dengan menampakkan diri dari pusaranya, lalu di luaran sana tiba-tiba mereka terlihat memulung apa saja yang dilihatnya

Si penghikayat meneruskan kisahnya, aku terheran-heran akan hal itu, lalu di tempat lain aku pun melihat seseorang (penghuni kubur yang lain) tengah santainya duduk ongkang-ongkang, berbeda denggan orang pertama yang dilihat sebelumnya, orang ini justru tak berbuat pulungan apa pun sebagaimana yang lain, karena penasaran aku mendekati orang itu dan kepadanya aku bermaksud menanyainya : “Gerangan apa yang membuat mereka mau berbuat pulungan sebagaimana terlihat seperti itu ?”, ia menjawab : “Sebenarnya mereka tengah memunguti hadiyah-hadiyah yang berserakan dijalanan dari para peziarah muslim yang datang berkunjung ke maqbaroh saudara-saudaranya yang telah tiada (para penghuni kubur), hadiyah-hadiyah tersebut ada kalanya berupa bacaan alquran, shadaqah, dan doa-doa”.

Aku bertanya lagi : “Lalu kenapa anda tak berbuat sebagaimana meraka ?”, ia menjawab : “Lho, saya tak butuh itu qok !”.

Aku semakin terheran-heran dan karena itu aku bertanya lagi : “Apa yang membuat anda tak membutuhkan hal itu ?”, ia berkata : “Oleh karena sehari-hari aku telah dikhatamkan bacaan alquran yang oleh anakku (nilai pahala bacaan itu) diperuntukkan/dihadiyahkan buatku, anakku itu seorang yang terkenal, yaitu padagang zalabia yang biasa mangkal disekitaran pasar al-falani”.

Tatkala aku kembali tersadar dari mimpi, aku langsung menuju pasar dimaksud saat aku teringat akan mimpi tersebut, tiba-tiba disana ia temui seseorang yang tengah berjualan zalabia tersebut sedang kedua bibirnya tengah bergerak-gerak terlihat seperti tak henti-hentinya membaca sesuatu.

Kepada pedagang zalabia tersebut aku memberanikan diri untuk bertanya : “Gerangan apa yang membuat anda mau menggerak-gerakkan kedua bibir anda tersebut ?”, ia menjawab : “Aku tengah (senantiasa) membaca alquran sedang (nilai pahalanya) aku hadiyahkan kepada orang tuaku di alam sana”.

Setelah berlangsung cukup lama, aku bermimpi lagi akan hal serupa, dalam mimpi tersebut aku kembali diperlihatkan akan beberapa penghuni kubur yang keluar dari pusaranya menuju ke permukaan kuburan, namun mimpi kali ini seseorang yang semula tak terlihat berbuat pulungan justru sekarang tengah berbuat sebaliknya, ia terlihat mau berbuat itu sebagaimana yang lain, lalu aku terbangun dari alam mimpiku hingga aku benar-benar merasa aneh dan terheran-heran kemudian aku balik lagi menuju pasar sedang di sana aku tak lagi mendapati sesosok pedagang zalabia yang biasanya mangkal di pasar itu, aku tak tahu akan kabar beritanya hingga tiba-tiba aku diberi tahu bahwa pedang zalabia itu sebenarnya telah meninggal dunia setahun atau dua tahun yang lalu.

Lihat “Syarah Fath al-Mu’ien” dalam kitab “I’anah ath-Thalibien” by Syekh Moh. Dimyati Syatha. Page II/162.

(وحكى) بعض أهل العلم أن رجلا رأى في المنام أهل القبور في بعض المقابر قد خرجوا من قبورهم إلى ظاهر المقبرة، وإذا بهم يلتقطون شيئا ما يدري ما هو
.
قال: فتعجبت من ذلك، ورأيت رجلا منهم جالسا لا يلتقط معهم شيئا، فدنوت منه وسألته: ما الذي يلتقط هؤلاء ؟ فقال يلتقطون ما يهدي إليهم المسلمون من قراءة القرآن والصدقة والدعاء
.
فقال : فقلت له: فلم لا تلتقط أنت معهم ؟ قال أنا غني عن ذلك
.
فقلت: بأي شئ أنت غني ؟ قال بختمة يقرؤها ويهديها إلى كل يوم ولدي يبيع الزلابية في السوق الفلاني
.
فلما استيقظت ذهبت إلى السوق حيث ذكر، فإذا شاب يبيع الزلابية، ويحرك شفتيه
.
فقلت : بأي شئ تحرك شفتيك ؟ قال أقرأ القرآن وأهديه إلى والدي في قبره
.
قال : فلبثت مدة من الزمان، ثم رأيت الموتى قد خرجوا من القبور، وإذا بالرجل الذي كان يلتقط صار يلتقط، فاستيقظت وتعجبت من ذلك، ثم ذهبت إلى السوق لا تعرف خبر ولده فوجدته قد مات
.
انظر "الإعانة" ص 2\162

Tidak ada komentar:

Posting Komentar