Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem
Dalam suatu
hikayat, tersebutlah suatu kisah menarik oleh sebagian para alim bahwa dulu
pernah ada seseorang (ahli hikmah) mampu melihat penghuni kubur dalam mimpinya, ia
melihat bahwa diantara sebagian penghuni kubur pada beramburan keluar dengan menampakkan diri
dari pusaranya, lalu di luaran sana tiba-tiba mereka terlihat memulung apa saja
yang dilihatnya
Si
penghikayat meneruskan kisahnya, aku terheran-heran akan hal itu, lalu di
tempat lain aku pun melihat seseorang (penghuni kubur yang lain) tengah
santainya duduk ongkang-ongkang, berbeda denggan orang pertama yang dilihat
sebelumnya, orang ini justru tak berbuat pulungan apa pun sebagaimana yang
lain, karena penasaran aku mendekati orang itu dan kepadanya aku bermaksud
menanyainya : “Gerangan apa yang membuat mereka mau berbuat pulungan
sebagaimana terlihat seperti itu ?”, ia menjawab : “Sebenarnya mereka tengah
memunguti hadiyah-hadiyah yang berserakan dijalanan dari para peziarah muslim
yang datang berkunjung ke maqbaroh saudara-saudaranya yang telah tiada (para
penghuni kubur), hadiyah-hadiyah tersebut ada kalanya berupa bacaan alquran,
shadaqah, dan doa-doa”.
Aku
bertanya lagi : “Lalu kenapa anda tak berbuat sebagaimana meraka ?”, ia
menjawab : “Lho, saya tak butuh itu qok !”.
Aku semakin
terheran-heran dan karena itu aku bertanya lagi : “Apa yang membuat anda tak
membutuhkan hal itu ?”, ia berkata : “Oleh karena sehari-hari aku telah
dikhatamkan bacaan alquran yang oleh anakku (nilai pahala bacaan itu)
diperuntukkan/dihadiyahkan buatku, anakku itu seorang yang terkenal, yaitu
padagang zalabia yang biasa mangkal disekitaran pasar al-falani”.
Tatkala aku
kembali tersadar dari mimpi, aku langsung menuju pasar dimaksud saat aku
teringat akan mimpi tersebut, tiba-tiba disana ia temui seseorang yang tengah
berjualan zalabia tersebut sedang kedua bibirnya tengah bergerak-gerak terlihat
seperti tak henti-hentinya membaca sesuatu.
Kepada
pedagang zalabia tersebut aku memberanikan diri untuk bertanya : “Gerangan apa
yang membuat anda mau menggerak-gerakkan kedua bibir anda tersebut ?”, ia
menjawab : “Aku tengah (senantiasa) membaca alquran sedang (nilai pahalanya)
aku hadiyahkan kepada orang tuaku di alam sana”.
Setelah
berlangsung cukup lama, aku bermimpi lagi akan hal serupa, dalam mimpi tersebut
aku kembali diperlihatkan akan beberapa penghuni kubur yang keluar dari
pusaranya menuju ke permukaan kuburan, namun mimpi kali ini seseorang yang
semula tak terlihat berbuat pulungan justru sekarang tengah berbuat sebaliknya,
ia terlihat mau berbuat itu sebagaimana yang lain, lalu aku terbangun dari alam
mimpiku hingga aku benar-benar merasa aneh dan terheran-heran kemudian aku
balik lagi menuju pasar sedang di sana aku tak lagi mendapati sesosok pedagang
zalabia yang biasanya mangkal di pasar itu, aku tak tahu akan kabar beritanya
hingga tiba-tiba aku diberi tahu bahwa pedang zalabia itu sebenarnya telah meninggal
dunia setahun atau dua tahun yang lalu.
Lihat
“Syarah Fath al-Mu’ien” dalam kitab “I’anah ath-Thalibien” by Syekh Moh.
Dimyati Syatha. Page II/162.
(وحكى) بعض أهل العلم أن رجلا
رأى في المنام أهل القبور في بعض المقابر قد خرجوا من قبورهم إلى ظاهر المقبرة، وإذا
بهم يلتقطون شيئا ما يدري ما هو
.
.
قال: فتعجبت من ذلك، ورأيت رجلا منهم جالسا
لا يلتقط معهم شيئا، فدنوت منه وسألته: ما الذي يلتقط هؤلاء ؟ فقال يلتقطون ما يهدي
إليهم المسلمون من قراءة القرآن والصدقة والدعاء
.
.
فقال : فقلت له: فلم لا تلتقط أنت معهم ؟ قال
أنا غني عن ذلك
.
.
فقلت: بأي شئ أنت غني ؟ قال بختمة يقرؤها ويهديها
إلى كل يوم ولدي يبيع الزلابية في السوق الفلاني
.
.
فلما استيقظت ذهبت إلى السوق حيث ذكر، فإذا
شاب يبيع الزلابية، ويحرك شفتيه
.
.
فقلت : بأي شئ تحرك شفتيك ؟ قال أقرأ القرآن
وأهديه إلى والدي في قبره
.
.
قال : فلبثت مدة من الزمان، ثم رأيت الموتى
قد خرجوا من القبور، وإذا بالرجل الذي كان يلتقط صار يلتقط، فاستيقظت وتعجبت من ذلك،
ثم ذهبت إلى السوق لا تعرف خبر ولده فوجدته قد مات
.
.
انظر "الإعانة" ص 2\162
Tidak ada komentar:
Posting Komentar