Minggu, 05 Maret 2017

Fashal V : Kesungguhan, Ketekunan & Cita-cita Luhur (Bagian II)

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem

Maka semestinya seorang pelajar senantiasa tekun akan proses pembelajaran dengan mengulang-ulangi di setiap permulaan malam hingga akhir malam, karena sesungguhnya antara dua waktu ; yaitu setelah waktu shalat 'isya dan waktu sepertiga malam (waktu sahur) adalah saat-saat pernuh berkah.

Konon ada dikatakan bahwa pengertiannya semakna dengan syi'ir berikut ini :

يا طالب العـلم باشـر الورعا :: وجـانب الـنوم واترك الشبعـا
داوم على الدرس لاتفارقه :: فإن العلم بالدرس قام وارتفعا

Hai pelajar, senantiasalah kau berlaku wara’ (sikap berhati-hati) :: Jauhi tidur, dan perut kenyang.

Langgengkan belajar, jangan kau berpisah dengannya :: Sebab -dengan berlatih dan belajar- ilmu itu akan tegak dan makin memuncak.

Fashal V : Kesungguhan, Ketekunan dan Bercita-cita Luhur (Bagian I)


Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem

Seorang pelajar seharusnya senantiasa bersungguh-sungguh, tekun dan menetapi dalam pembelajarannya, demikianlah yang disinggung oleh Allah SWT dalam al-Quran al-Kariem :

"يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ" . مريم 12

Artinya "Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh". {QS Maryam (19) : 12}.

Dan firmanNya lagi :

"وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا" . العنكبوت 69

Artinya : " Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami". {QS al-'Ankabut (29) 69}

Rabu, 01 Maret 2017

Buka Dulu Topengmu

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem

Inget lagu ini : "BUKA DULU TOPENGMU, KAU BUKA DULU TOOPENGMU" begitu yang Ariel tulis dan lantunkan sendiri dalam lagunya yang sebgitu famous di persada nusantara <>

Kau tau bahwa semua orang dengan masing-masing topengnya bukan ?, tidak aku, tak pula kamu, yah, bahkan semua orang memiliki topengnya masing-masing kecuali bagi seseorang tertetu saja yang Tuhan kehendaki, …

Coba renungkan, andai saja Tuhan membuka setiap topeng yang terlekat dalam diri di setiap kita, maka boleh jadi kita takkan pernah bisa mengenal satu sama lain, takkan berani bergaul dengan siapa pun sebagaimana sekarang, tak pula bisa bersosialisasi diri secara leluasa dan bebas dengan sikap keterbukaan satu sama lain, sebab keburukan seseorang dan kejahatan hati yang terselinap dalam diri setiap orang tentu akan mudah terkuak oleh masing-masing kita tanpa sekat sama sekali hingga pun secara leluasa kita bisa bebas saling melihat/mengetahui satu sama lain akan keburukan atau kejahatan hati dalam diri masing-masing, …