Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem
Inget lagu ini : "BUKA DULU TOPENGMU, KAU BUKA DULU TOOPENGMU" begitu yang Ariel tulis dan lantunkan sendiri dalam lagunya yang sebgitu famous di persada nusantara <>
Kau tau bahwa semua orang dengan masing-masing topengnya bukan ?, tidak aku, tak pula kamu, yah, bahkan semua orang memiliki topengnya masing-masing kecuali bagi seseorang tertetu saja yang Tuhan kehendaki, …
Inget lagu ini : "BUKA DULU TOPENGMU, KAU BUKA DULU TOOPENGMU" begitu yang Ariel tulis dan lantunkan sendiri dalam lagunya yang sebgitu famous di persada nusantara <>
Kau tau bahwa semua orang dengan masing-masing topengnya bukan ?, tidak aku, tak pula kamu, yah, bahkan semua orang memiliki topengnya masing-masing kecuali bagi seseorang tertetu saja yang Tuhan kehendaki, …
Coba renungkan, andai saja Tuhan membuka
setiap topeng yang terlekat dalam diri di setiap kita, maka boleh jadi kita
takkan pernah bisa mengenal satu sama lain, takkan berani bergaul dengan siapa
pun sebagaimana sekarang, tak pula bisa bersosialisasi diri secara leluasa dan
bebas dengan sikap keterbukaan satu sama lain, sebab keburukan seseorang dan
kejahatan hati yang terselinap dalam diri setiap orang tentu akan mudah terkuak
oleh masing-masing kita tanpa sekat sama sekali hingga pun secara leluasa kita
bisa bebas saling melihat/mengetahui satu sama lain akan keburukan atau
kejahatan hati dalam diri masing-masing, …
namun untungnya Tuhan maha satir (menutup
semua potensi jahat dan keburukan setiap hamba-Nya dengan membenamkan topeng ke
dalam diri masing-masing orang) sehingga kita terbungkus rapih dengan
topeng itu dan mampu berkamuflase pada setiap orang tentu tak harus menafikan
sikap husnudz-dzon pada setiap orang, ini demi semata-mata bahwa kita musti
bersikap hati-hati dan mawas diri dalam kehidupan kita di mana pun, kapan pun
dan kepada siapa pun.
Barang kali itulah hikmahnya, Tuhan
membenamkan TOPENG pada setiap insan sebagai satir diri, dengan kesatiran ini,
alhamdulillah kita bisa saling mengenal satu sama lain tanpa beban, bergaul
dengan yang lain tanpa adanya sekat kecurigaan sedikitpun, mampu bersosialisasi
diri dengan sesama, maka itu, cobalah kembangkan terus sikap positive thinking
di antara kita, jangan biarkan dirimu terkuasai suudz-dzon, berhusnudz-dzonlah
senantiasa, berbaik sangkalah pada sesama, terlebih pada Tuhan, Allah
Subhaanahu Wa-Ta'aala.
Padahal bagi saya, mudah saja untuk
membuka TOPENG-mu, atau sebaliknya, kau buka TOPENG-ku ,. ini dia caranya
عَنْ الْمَرْءِ لَا تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ
قَرِيْنِهِ :: فَإِنَّ الْقَرِيْنَ بِالْمُقَارِنِ يَقْتَدِيْ
Saat kau hendak membongkar (TOPENG) seserang, Jangan (sekali-kali kau buka) di depannya, Investigasikan saja pada temannya :: Sebab sesungguhnya seorang teman itu senantiasa patuh terhadap temannya.
Seorang tokoh sufisme kenamaan, Syaikh
Ibnu Atha'illah al-Iskandary, mengatakan dalam karya monumetalnya (al-Hikam);
اَلْمَرْءُ
عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ اَحَدُ كُمْ مَنْ يُخَالِلُهُ
"Seseorang itu akan mengikuti
pendirian sahabat karibnya, karena itu hemdaknya ia memperhatikan, siapa yang
harus dijadikan kawan"
Hati-hatilah bergaul !!,.pandai-pandailah
memilih teman ,. yap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar