Jumat, 29 Agustus 2014

Tahapan belajar bagi pembelajar dalam proses pembelajaran menurut para pakar islam (Ulama).



Prof. DR. KH. Maksum Mukhtar, MA : Makna pendidikan. 

Jika kita mau benar-benar memperhatikan (niteni) -seperti yang diinstruksikan oleh Prof. Maksum- pada tulisan pengatar “Menguatkan Niat dan Sikap Belajarklick disini yang diterbitkan dalam buku pedoman ta’arruf untuk mahasiswa baru IAIN Syekh Nurjati Cirebon periode 2014, ada beberapa catatan penting didalamnya sebagai benang merah yang merupakan pesan inti yang hendak beliau sampaikan berkenaan dengan pemaknaan pendidikan diberbagai jenjang hingga sampaipun di perguruan tinggi dan juga menyertakan beberapa tahapan (syarat dan ketentuan) yang harus ada dalam pencapaian pembelajaran bagi seorang pembelajar.

Menurut beliau, -sebagaimana terekam pada paragraph pertama dan kedua- bahwa inti pendidikan itu  terletak pada adanya proses atau upaya “belajar” atau yang lazim disebut “learn”. Lebih lanjut, beliau mengutip beberapa sandaran dasar dari teks-teks keislaman (hadits Nabi saw), begini ungkapnya : “Itulah sebabnya dalam tradisi islam menekankan bahwa belajar atau tholabul-‘ilmi adalah fardhu, sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan, bahkan sejak dalam kandungan (mahdi) hingga ke liang kubur (lahdi)”.

Rabu, 27 Agustus 2014

Refleksi disetiap jelang peralihan semester demi jemput IMPIAN.

Bismillahir-Rahmaanir-Rahiiem

Kau kira, hanya dirimu yang sedang dapati cobaan yang berat, begitukah ?,. Ouh, tentu saja kau salah kawan, kau tidak sendirian ternyata , yakinlah itu.

Ayolah, usah kau SEDIH, atau bahkan MENGELUH !. Jalani aja semua itu,
"IKUTI SAJA IRAMANYA", begitulah kata Om Ebit G Ade dalam sebuah lagu.

Sebab pada dasarnya semua orang juga pernah alami hal yang sama -persis apa yang kau alami sekarang ini-, semua orang juga sedang dan akan terus diuji oleh Allah swt, intensitasnya aja yang kadang-kadang berbeda satu dari lainnya .,

Hidup didunia ini kan hakikatnya adalah ujian dariNya, ujian yang penuh cobaan untuk nantinya kita akan naik level setingkat dari sekarang ini,, bukan begitu, kawan ?! ,.

Ingat !, bukankah Allah akan selalu menguji orang-orang beriman hanya supaya level keimanan mereka meningkat dari kualitas sebelumnya ?,.

dan bukankah ujian ini harus kita tempuh supaya kita bisa tinggal landas dari semester V ini menuju semester VI nanti,. iya bukan ?,. ayolah, cemungud teman2 !!, hehe, -niruin ABG- .

Senin, 25 Agustus 2014

MENGUATKAN NIAT DAN SIKAP BELAJAR


Oleh Prof. DR. H. Maksum Mukhtar, MA (Guru besar dan Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

Bismillahir-Rahmaanir-Rahiiem
Jika hendak dicari intinya, upaya kita untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi adalah upaya “belajar” atau “learn”. Sejatinya, aktifitas inti dan utama dalam pendidikan sampaipun pendidikan di perguruan tinggi, adalah “learn” atau “ta’allum”, itulah sebabnya dalam tradisi islam menekankan bahwa beajar atau tholabul-‘ilmi adalah fardhu, sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan, bahkan sejak dalam kandungan (mahdi) hingga ke liang kubur (lahdi).

Belajar itu sendiri esensinya adalah “berubah”, “taghoyyur” atau “change”. Dalam konteks pendidikan, perubahan dimaksud harus mengarah kepada sesuatu atau keadaan yang lebih baik. Andaikata perubahan sebagai hasil belajar tidak mengarah kepada sesuatu yang lebih baik, maka berarti pendidikan, telah gagal. Atau berarti kita, sebagai pembelajar, tidak melanjutkan melainkan merusak pendidikan kita sendiri.

Dalam perspektif islam, belajar itu memiliki tahapan-tahapan yang tidak tetrputus, dan kompak, yaitu tahapan meraih ilmu (tholabul-‘ilmi), tahapan mengoperasionalkan ilmu dan mengembangkannya (a’maalul-‘ilmi), tahapan menjadi pribadi berilmu (“dzawil-‘ilmi wal-‘amali’ atau “ulil-‘ilmi wal-‘amal”) dan kemudian tahapan memanfaatkan ilmu dalam rangka rahmat bagi semua (infaa’ul-‘ilmi rahmatan lil’alamiin). Tujuan puncak pendidikan dan belajar esensinya adalah agar dapat engabdi kepada Allah secara optimal, dan melaksanakan tugas kekhalifahan manusia secara efektif demi terwujudnya rahmatan lil’alamiin (living tugether).