Kamis, 08 Oktober 2015

Sulthan : Bersabarlah Wahai para Pelajar !.

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem



Sebenarnya mudah saja menyebut kata sabar pada seketika anda belajar, atau bicara tentang seharusnya anda ikuti akan perilaku para salaf (para pendahulu) tentang cara-cara mereka dalam meraih ilmu pengetahuan (belajar), bahkan dengan tata-bahasa yang bagus dan untaian kalimat yang indah yang sebegitu meyakinkan, yah, mudah saja.

Namun, kenyataannya anda akan dihadapkan pada persoalan/kebutuhan bagaimana anda memulainya dengan proses penyucian diri, pembersihan hati, pelatihan/penguasaan laku dan lampah serta bagaimana tindakan anda akan semestinya melibatkan sabar dan kesabaran dalam setiap prosesnya demi untuk keberhasilan diri akan tercapainya ilmu pengetahuan, sebab dalam hadits sahih ada ditegaskan “Barang siapa berusaha bersabar, maka Allah menganugerahinya kesabaran” hadits riwayat Bukhari.

Kasus-kasus penting, misalnya :

Sabar disaat ketika anda belajar (sekolah atau kuliah) bahkan disaat-saat yang anda sendiri tak lagi kuasa memfungsikan kesabaran anda (setelah shalat subuh misalnya) atau (seusai shalat isya dimalam hari), saat-saat tersebut memang biasanya anda tidak lagi memanfaatkannya untuk terus belajar namun hendaknya anda tetap bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk senantiasa bersabar.

Terkadang, ada beberapa kegiatan ilmiyah yang seharusnya anda ikuti dan pertemuan-pertemuan intensif tentang pembelajaran alquran yang juga harus anda ikuti atau pertemuan-pertemuan senada disaat-saat lain dalam rangka mengisi waktu luang anda, dan disana anda akan dapati banyak para pelajar menyambutnya dengan gegap gempita, senang hati dan sangat antusias disesi-sesi awal, namun setelah itu, sedikit saja mereka yang bertahan setia mengikuti pertemuan dihari-hari berikutnya, banyak sekali para pelajar yang tak lagi tertarik melangsungkan pertemuan dimaksud hingga akihr acara, kenapa ?, karena -saya yakin- mayoritas dari mereka tidak/belum memiliki kesadaran yang kuat dan komitment besar terhadap urgensi ilmu pengetahuan dengan tetap bersabar di dalamnya.

Manakala anda membaca buku misalnya, memang diawal-awal anda memulainya dengan sebegitu semangat dan antusias, namun setelah beberapa menit (10 menit kemudian misalnya) laluu anda merasa bosan, cenderung penat dan lelah, sesaat kemudian anda pun hendak beranjak keluar rumah dengan bermaksud hati menemui sahabat dan teman atau sekedar untuk berbincang atau bercanda-ria dengan para pelancong dan anak jalanan hanya untuk bersantai dan relaksasi, lalu dimana kesabaran anda saat itu ?.

Saat anda tengah terlibat dalam suatu proses pembelajaran dikalas, diawal-awal anda duduk dengan tenang dan semangat, namun apakah kondisi itu akan tetap bertahan hingga disesi akhir pembelajaran ?, saat anda ada ditengah majlis para guru dan pelajar dan mereka pun memulainya dengan membuka permasalahan ilmiyah dengan berinteraksi satu sama lain dan sharing ilmu di dalamnya, coba perhatikan sebagian para pelajar, seolah-olah ada diantara mereka enggan sekali terlibat dalam diskusi menarik dan berlangsung interaksi secara hangat satu sama lain, kenapa ?, karena sesungguhnya mereka ada terkesan tak paham dan tidak menguasai pokok masalah dan tema-tema bahasan, lalu dimana kesabaran anda saat itu ?.

Kadang-kadang, anda pun tertuntut mengikuti kelas jauh (dikota lain misalnya) yang tentu saja anda harus keluarkan kocek lebih hanya agar anda bisa sampai ke sana, lalu masihkah anda mau melakukannya ?, yah, anda pun mau melakukan itu tentu karena anda masih mau bersabar dan (saya yakin) kesabaran itu masih ada dalam diri anda.

Saat anda harus menghadap guru, lalu oleh guru anda, anda pun dicerca dengan pertanyaan-pertanyaan penting yang membingungkan, dan terkadang anda dibuat sok (syok-culture) oleh karenanya, di sana ada semacam rasa salah dan dosa dalam diri anda akan hal itu, dan dalam kondisi inilah kadang-kadang setan pun merasuki anda supaya anda tak lagi semangat dan mengabaikan pertemuan berikutnya dengan guru anda, dan dalam kondisi itu masihkah anda mau menemui/menghadap guru anda disesi-sesi berikutnya ?.


Apakah anda termasuk orang yang mau terjaga di setiap malamnya hanya untuk mentelaah pelajaran dengan mengulang-ulangi masalah-masalah yang pelik dan menelitinya kembali, lalu anda menghabiskan berjilid-jilid buku untuk dimuraja’ah dan diteliti kembali, ataukah anda termasuk orang yang kembali malas karenanya ?.



Padahal, telah berlalu saat-saat anda harus bersusah-susah menaiki mobil untuk menghadiri perkuliahan dikampus, mendatangi dan menghadiri majlis-majlis para guru (‘ulama) demi untuk mendapatkan ilmu dengan membedahnya bersama dengan para guru tersebut via mudzakarah, diskusi, (munaqasah), dll ?.


Adakah masih tersisa dalam ingatan anda, dalam benak anda akan hafalan-hafalan keilmuan yang pernah anda catat dan atau yang tersebar dalam buku-buku kecil anda itu ?, aku tahu dan sadar betul bahwa disana pun banyak sekali membutuhkan apa yang disebut dengan sabar dan kesabaran, lalu apakah anda termasuk bagian dari padanya, atau termasuk orang yang membiasakan diri dengan hal sabar dan kesabaran itu ?. 
 
Lalu adakah sebagian para tajir (orang-orang kaya) dan para penguasa (pemerintahan) mendermakan sebagian hartanya untuk kelangsungan para pelajar dalam studinya sebagaimana untuk pembelian buku-buku pelajaran misalnya, atau untuk mengunjungi para guru, atau digunakan untuk bepergian sekedar untuk mengunjungi dan melihat langsung para ‘alim dengan menaruh empati yang mendalam dan salam penghormatan kepadanya ?.
 

Penulis : Sulthan ibn 'Abdullah al-'Amry
Translated by : Hamba Allah


الصبر يا طالب العلم

سلطان بن عبدالله العمري

من السهل جدا أن نتكلم عن الصبر في طلب العلم وإيراد مواقف السلف في ذلك وسرد القصص والأبيات التي تؤكد ذلك, ولكن في الحقيقة أننا بحاجة إلى نبدأ في تربية النفس تربية عملية على كيفية الصبر في تحصيل العلم, وفي الحديث ( ومن يتصبر يصبره الله ) أخرجه البخاري

أمثلة مهمة :
الصبر على حضور الدرس العلمي حتى لو كان في وقت لم تتعود عليه ( بعد الفجر مثلا ) أو ( بعد العشاء ) فأنت لم تتعود على ذلك ولكنك لابد أن تجاهد نفسك على الصبر. 

أحيانا تقام دورات علمية مكثفة في القران أو في بقية العلوم وتجد الشباب يقبلون عليها إقبالا عجيبا في بداية الدورة ولكن بعد أيام يقل الحضور ويغيب الكثير من الطلاب لأنهم فقدوا الصبر. 

عندما تقرأ كتاب تبدأ بهمة عجيبة ولكن وبعد عشر دقائق تتوقف وتمل وتخرج من البيت تبحث عن صديق أو تكلم بالجوال لكي تروح عن نفسك فأين الصبر؟

عندما تحضر لبعض الدروس والمحاضرات تجلس في أولها ولكن هل تبقى إلى نهاية الدرس ؟؟
عندما تجالس العلماء وطلاب العلم ويبدأون بطرح المسائل العلمية والفوائد .... تنظر لبعض الشباب وكأنه نادم للحضور لأنه لايفهم بعض المسائل فأين الصبر

أحيانا يكون الدرس في مكان بعيد ( مدينة أخرى ) قد تنفق مئات الريالات من أجل الوصول لها فهل ستفعل ذلك ؟ نعم إذا وجد الصبر.

عندما يعاتبك الشيخ أو يسألك , قد يكون لك إحراج وقد يدخل الشيطان عليك لكي يحرمك من الحضور مرة أخرى فهل تحضر ؟
 
هل أنت ممن يسهر على العلم ويبحث في تحرير المسائل وتحقيقها ويراجع المجلدات والكتب أم أنك ممن تعود على الكسل؟

هل سبق أن ركبت سيارتك واتجهت إلى مسجد بعض العلماء لكي تناقشه وتسأله عن بعض المسائل ؟
هل تحفظ شيء من المتون العلمية القصيرة ؟ أنا أعلم أن هذا يحتاج إلى صبر طويل فهل أنت من أهله ؟
هل تنفق بعض مالك في سبيل العلم , كشراء كتاب , أو زيارة عالم , أو سفر إلى أحد العلماء لرؤيته والسلام عليه ؟
 
أهلك قد يضجرون من العلم الذي تطلبه وقد تصيب زوجتك الغيرة من ذلك وقد .... فهل تستجيب لأهوائهم وتتنازل عن العلم أم أنك ستواصل على طريق العلم ( وتراعي حقوق الزوجة والأبناء ) ؟
 
كتابة العلم وتحرير المسائل وترتيبها يحتاج إلى وقت وصبر ومصابرة فأيقن بذلك


<<>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar