Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem
Selain itu, pak dosen ini juga bilang, bahwa Allah tidak mengutuk gay dan lesbian karena orientasi seksual seperti itu ciptaan Allah. “Karena saya percaya orientasi seksual diciptakan Allah, saya percaya Allah tidak mengutuk kaum gay dan lesbian”
ayat 79 : Ibrahim AS berkata "Dan Dia lah pula yang memberiku makan dan minum"
ayat 80 : Ibrahim AS berkata "Dan tatkala AKU SAKIT, Dia lah yang menyembuhkan" ,.
Nah, kali ini Ibrahim AS tak berani berkata "Dan tatkala Allah memberiku SAKIT" melainkan "Dan tatkala AKU SAKIT" padahal Ibrahim juga tau bahwa rasa "SAKIT"nya itu berasal dari padaNya jua, Allah jua lah yang nyiptain, namun beliau tak lantas menisbatkan rasa sakitnya itu kepada Allah SWT, inilah betapa mulia dan agungnya etika Ibrahim AS itu kepada sang Tuhan, Allah SWT, etika semacam itu laik kita sematkan level adiluhung kepada sang Nabi Allah waKhalili-Hu, Ibrahim AS.
Baik dari Allah buruk pun dari Allah, benar itu. Ini termasuk salah satu rukun iman yang keenam, musti kita jaga, waBil-Qadari, khairihi waSyarrihi, tetapi terhadap yang buruk Allah sama sekali tidak memerintahkan kita untuk menuju ke sana, dan Allah tidak meridloi jika kita melakukannya.
Hadza, wAllahu A'lamu
Lagi, pernyataan kontroversi soal LGBT, seseorang via twitternya berkicau
bahwa Al Quran tidak pernah mengharamkan lesbian.“Mereka yang ngotot
bilang Al Quran mengharamkan gay, seharusnya juga jujur bilang Quran tidak
pernah mengharamkan lesbian”.
Pak dosen ini gimana ya -saya menyebut beliau
pak dosen itu ya memang beliaunya benar seorang
dosen qok disalah satu perguruan tinggi peling terkemuka di Indonesia-, itu
namanya qiyas pak, dalam kasus lain misalnya, quran juga sebenarnya tak pernah melarang
(mengharamkan) "memukul orang tua kita", quran hanya menegaskan
larangan berkata-kata kasar terhadap kedua orang tua, "Walaa taqul-lahuma
Uffin", klo gitu apakah al-Quran membolehkan ummat manusia nglakuin "pemukulan"
terhadap kedua orang tua, iya gitu ?, ya nggak gitu juga kali pak pemaknaanya, hehe,.
itu namanya qiyas aulawiyah, kira-kira gini cara memaknainya biar tak keliru
dalam memahami al-Quran, "kalau berkata-kata kasar saja
tidak boleh, apalagi memukul", sebab memukul itu jauh lebih
besar bahayanya ketimbang sekedar ungkapan "uf" (berkata-kata kasar).
Jadi, untuk kasus "Gay", ya
mestinya "Lesbian" juga termasuk bagian dari padanya (includ) dong
pak dosen, dan kalau dalam kasus pertama di sebut qiyas aulawiyah, maka dalam kasus "lesbian" ini
disebut qiyas burhani, suatu jalan istinbath hukum dengan menganalogikan
sesuatu kepada sesuatu yang lain yang memiliki kesetaraan/kesepadanan sebab dan
'ilat, dalam konteks ini "lesbian" diqiyaskan kepada "gay".
Selain itu, pak dosen ini juga bilang, bahwa Allah tidak mengutuk gay dan lesbian karena orientasi seksual seperti itu ciptaan Allah. “Karena saya percaya orientasi seksual diciptakan Allah, saya percaya Allah tidak mengutuk kaum gay dan lesbian”
Ini nyata benar bahwa yang menyatakannya itu
sepertinya bukan seorang yang pernah mendalami tafsir, atau boleh dibilang pemahaman
akan ajaran agamnya belum benar-benar mendalam dan pemahamannya terkesan masih parsial. Kalau mau bicara makhluq ciptaan (alam semesta) ini, ya terus
apa sih yang bukan cipataan Allah ?, semua juga ciptaanNya qok. Ingat,
ateis (sekelompok entitas yang jelas-jelas menolak konsep adanya Tuhan)
aja juga ciptaanNya juga lho pak, dan entitas itu faktanya memang ada banyak lho di
dunia ini, sebab semua yang ada -baik nyata atau tidak- di alam ini adalah
makhluq ciptaanNya.
Namun sebagai seorang yang beragama yang memiliki etika (akhlaq) kepada tuhannya, tak sepantasnya menisbatkan hal-hal yang bersifat negatif (naqish) kepada sang Tuhan, Allah swt. Contoh dan teladanilah figur besar etika Nabiullah Ibrahim AS, beliau tak pernah sekalipun menyandarkan urusan-urusan yang bersifat negatif kepada Tuhan, coba lihat dan renungkan QS Asy-Syu'ara 78-80.
Namun sebagai seorang yang beragama yang memiliki etika (akhlaq) kepada tuhannya, tak sepantasnya menisbatkan hal-hal yang bersifat negatif (naqish) kepada sang Tuhan, Allah swt. Contoh dan teladanilah figur besar etika Nabiullah Ibrahim AS, beliau tak pernah sekalipun menyandarkan urusan-urusan yang bersifat negatif kepada Tuhan, coba lihat dan renungkan QS Asy-Syu'ara 78-80.
اعوذ
بالله من الشيطان الرجيم
الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ (78) وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ (79) وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ (80)
الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ (78) وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ (79) وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ (80)
ayat 78 : Ibrahim
AS berkata "Dia (Allah) lah yang
menciptaku, maka Dia pula yang menunjuki"
ayat 79 : Ibrahim AS berkata "Dan Dia lah pula yang memberiku makan dan minum"
ayat 80 : Ibrahim AS berkata "Dan tatkala AKU SAKIT, Dia lah yang menyembuhkan" ,.
Nah, kali ini Ibrahim AS tak berani berkata "Dan tatkala Allah memberiku SAKIT" melainkan "Dan tatkala AKU SAKIT" padahal Ibrahim juga tau bahwa rasa "SAKIT"nya itu berasal dari padaNya jua, Allah jua lah yang nyiptain, namun beliau tak lantas menisbatkan rasa sakitnya itu kepada Allah SWT, inilah betapa mulia dan agungnya etika Ibrahim AS itu kepada sang Tuhan, Allah SWT, etika semacam itu laik kita sematkan level adiluhung kepada sang Nabi Allah waKhalili-Hu, Ibrahim AS.
Baik dari Allah buruk pun dari Allah, benar itu. Ini termasuk salah satu rukun iman yang keenam, musti kita jaga, waBil-Qadari, khairihi waSyarrihi, tetapi terhadap yang buruk Allah sama sekali tidak memerintahkan kita untuk menuju ke sana, dan Allah tidak meridloi jika kita melakukannya.
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا
أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ ... النساء 79
٧٩
Kebajikan
apa pun yang kamu peroleh[18], adalah dari sisi Allah[19], dan
keburukan apa pun yang menimpamu[20], itu dari (kesalahan) dirimu
sendiri - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-nisa-ayat-75-79.html#sthash.mtsT8FWF.dpuf
Artinya : "Kebajikan apa pun yang kamu peroleh[a], adalah
dari sisi Allah[b], dan keburukan apa pun yang menimpamu[c], itu dari
(kesalahan) dirimu sendiri ... " QS An-Nisa 79
[a] Wahai manusia.
[b] Dia-lah yang memberi nikmat itu,
memudahkannya dan memudahkan sebab-sebabnya.
[c] Misalnya musibah.
Kebajikan
apa pun yang kamu peroleh[18], adalah dari sisi Allah[19], dan
keburukan apa pun yang menimpamu[20], itu dari (kesalahan) dirimu
sendiri - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-nisa-ayat-75-79.html#sthash.mtsT8FWF.dpuf
Kembali ke sifat "gay" dan "lesbian", memang sih kedua sifat ini adalah ciptaan Allah swt, saya
tak memungkiri itu, semua manusia yang berTuhan tentu mengakui itu, namun sebagai
hambaNya yang hina, tak pantas aja menyatakan/menisbatkan hal itu kepadaNya
yang padahal pada saat yang bersamaan Allah SWT juga telah jelas-jelas mengingatkan
ummat manusia akan bahayanya dengan melarang keras-keras dalam FirmanNya,
Al-Quran.Hadza, wAllahu A'lamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar