Bismillahir-Rahmaanir-Rahiiem
Setelah mengakhiri semua inti obrolan denganku, dua orang wartawan itu hendak permisi dan pergi meninggalkan kantorku, tetapi sebelum beranjak dari tempat duduknya, salah satu dari mereka melirik ke "Papan Statistik Kepegawaian" dimana namaku juga terpampang disana lengkap dengan keterangan dari mana pendidikanku berasal secara jelas ,.
"Ouh,. Jadi, bapak yak yang dulu sekolahnya di SMU PGRI Palimanan Cirebon itu ya pak ?!" tanya dia ke aku ,.
"WoOww., dia mengenaliku ternyata" fikirku dalam hati seraya buru-buru aku jawab "Ya dong !!" jawabku bangga diri ,.
-belakangan, aku pun jadi tau, bahwa ternyata dia juga dulu sealmamater denganku, hanya aku lebih dulu dua tahun darinya, dia adalah adik kelasku- .,
kemudian,. "Pantas saja !!" katanya,.
"Pantas kenapa ?!" tanyaku penasaran,.
"Kemarin aku kesana lho pak ,. ternyata ada yang mirip dengan bapak ,. apa putramu juga disekolahkan disana toh pak ?!" ,. jelasnya
Aku : " … ???????? … " ,. beugh .,
rasa BANGGA itu hilang seketika campur jengkel getoo ,. Sumpahhh !!.
>>>> <<<<
Latar belakang.
Dua hari lalu, -Rabu, 27 Oktober 2011- aku kedatangan tamu dua orang wartawan harian ibu kota yang ternyata salah satunya adalah adik kelasku sewaktu di SMU dulu thn 1998, dia berasal dari desa tetangga sebelah, setamat dr SMU dia memang melanjutkan studynya di salah satu PTN di Jakarta yang kemudian membawanya sukses hingga menjadi wartawan jurnalis dan korespondensi untuk liputan-liputan kepemerintahan diwilayah Kab. Indramayu.
Dia datang menemuiku juga karena ada kebutuhan terkait hal itu. Sejatinya, dia tengah meliput perjalanan pilkades disalah satu desa di Kabupaten Indramayu, 7 Desember nanti di tahun yang sama, yang kebetulan salah satu calon kandidate kuat PILKADESnya adalah lulusan MI. Tanbihul Athfal tahun angkatan 1987 yang ijazahnya aku sahkan dua bulan lalu (legalisir).
Wartawan ini menemuiku maksudnya hendak mengklarifikasi mengenai validitas ijazah yang bersangkutan karena oleh rival-rivalnya IJAZAH tersebut konon dipermasalahkan keasliannya.
Setelah mengakhiri semua inti obrolan denganku, dua orang wartawan itu hendak permisi dan pergi meninggalkan kantorku, tetapi sebelum beranjak dari tempat duduknya, salah satu dari mereka melirik ke "Papan Statistik Kepegawaian" dimana namaku juga terpampang disana lengkap dengan keterangan dari mana pendidikanku berasal secara jelas ,.
"Ouh,. Jadi, bapak yak yang dulu sekolahnya di SMU PGRI Palimanan Cirebon itu ya pak ?!" tanya dia ke aku ,.
"WoOww., dia mengenaliku ternyata" fikirku dalam hati seraya buru-buru aku jawab "Ya dong !!" jawabku bangga diri ,.
-belakangan, aku pun jadi tau, bahwa ternyata dia juga dulu sealmamater denganku, hanya aku lebih dulu dua tahun darinya, dia adalah adik kelasku- .,
kemudian,. "Pantas saja !!" katanya,.
"Pantas kenapa ?!" tanyaku penasaran,.
"Kemarin aku kesana lho pak ,. ternyata ada yang mirip dengan bapak ,. apa putramu juga disekolahkan disana toh pak ?!" ,. jelasnya
Aku : " … ???????? … " ,. beugh .,
rasa BANGGA itu hilang seketika campur jengkel getoo ,. Sumpahhh !!.
>>>> <<<<
Latar belakang.
Dua hari lalu, -Rabu, 27 Oktober 2011- aku kedatangan tamu dua orang wartawan harian ibu kota yang ternyata salah satunya adalah adik kelasku sewaktu di SMU dulu thn 1998, dia berasal dari desa tetangga sebelah, setamat dr SMU dia memang melanjutkan studynya di salah satu PTN di Jakarta yang kemudian membawanya sukses hingga menjadi wartawan jurnalis dan korespondensi untuk liputan-liputan kepemerintahan diwilayah Kab. Indramayu.
Dia datang menemuiku juga karena ada kebutuhan terkait hal itu. Sejatinya, dia tengah meliput perjalanan pilkades disalah satu desa di Kabupaten Indramayu, 7 Desember nanti di tahun yang sama, yang kebetulan salah satu calon kandidate kuat PILKADESnya adalah lulusan MI. Tanbihul Athfal tahun angkatan 1987 yang ijazahnya aku sahkan dua bulan lalu (legalisir).
Wartawan ini menemuiku maksudnya hendak mengklarifikasi mengenai validitas ijazah yang bersangkutan karena oleh rival-rivalnya IJAZAH tersebut konon dipermasalahkan keasliannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar