Sabtu, 09 Januari 2016

BOSO JOWO, QOK DILAWAN..!!

By. Prof. Agus Sungoto (Penulis dan pakar sejarah "Wali Songo")

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem

Ada orang bule Australia, dia ini seorang pakar dan peneliti komunikasi, datang berkunjung ke salah satu pondok pesantren besar di Jawa, tepatnya di Malang Jawa Timur, sesampai di sana kemudian dia mulai melangsungkan penelitiannya di pondok tersebut tentang keanehan/kekagumannya menyangkut bahasa Jawa yang masih saja bertahan sebagai bahasa komunikasi/bahasa pengajaran di berbagai pondok-pondok pesantren di Jawa, maka bertanyalah dia kepada salah seorang Kyai di sana ... lalu terjalah dialog sebagai berikut …

Bule : "Kenapa kyai kalau mengajar, kitabnya masih menggunakan bahasa Jawa ?, Di zaman globalisasi ini kenapa tidak ditingkatkan dengan menggunakan bahasa inggris ?"

Kyai : "Karena kalau diajarkan dalam bahasa inggris, tidak akan mampu menafsirkan semua kosakata dalam Al-Qur’an maupun hadits, lha bahasa Inggris itu sangat sederhana. Bahasa jawa itu bahasa yang sangat kaya dan sangat kompleks".



Rupanya si bule tadi merasa tersinggung mendengar penjelasan sang Kyai yang mengatakan bahasa Inggris tidak mampu menafsirkan, dan kalah dengan bahasa Jawa.

Bule : "Bagaimana anda bisa mengatakan bahasa jawa itu bahasa yang sangat kaya dan sangat kompleks, serta bisa menjadi bahasa pengetahuan ?. Padahal faktanya selama ini, bahasa Inggris lah yang paling kompleks !!"

Kyai : "Tidak !, Bahasa Inggris itu memang sangat sangat sederhana. Saya kasih contoh, coba anda lihat !, itu yang berwarna kuning keemasan yang ada di sawah. Orang inggris menyebutnya apa ?".

Bule : "Rice !!"

Kyai : "Orang disini. menyebutnya PARI atau PANTUN ( padi ). Padi itu kalau dipanen namanya GABAH, sedangkan inggris menyebutnya RICE.

GABAH itu kalau diambil satu biji, namanya LAS, tapi orang inggris tetap menyebutnya RICE.

GABAH kalau sudah terkelupas kulitnya, dinamakan WOS/BERAS, orang Inggris tetap menyebutnya RICE.

BERAS Padi kalau patah menjadi dua atau tiga, namanya MENIR, orang Inggris tetap menyebutnya RICE.

BERAS kalau sudah dimasak namanya SEGO atau SEKUL (NASI), orang Inggris masih saja menyebutnya RICE.

NASI kalau cuma 1 butir, namaya UPO, lagi-lagi orang Inggris. menyebutnya RICE.

NASI yang dimasak sedikit lebih lama, bagian bawahnya dinamakan INTIP atau KERAK, sedang orang Inggris masih menyebut RICE.

NASI yang sudah kering namanya KARAK, orang Inggris tetap menyebutnya RICE.

Dari satu kosakata saja, penafsirannya bisa bermacam-macam, sedangkan bahasa Inggris tidak bisa menafsirkan tersebut. Apa bahasa Jawa ini tidak lebih tinggi dan sangat sangat kompleks dibandingkan bahasa Inggris yang sederhana tersebut ?. coba renungkan baik-baik !!.

Si Bule : "Yes, yes yes zzzzzzz !"

<<>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar