Rabu, 23 Desember 2015

Makna Syahid dalam Konteks Kelulusan (Thalabul-'Ilmi)

Bismillaair-Ramaanir-Rahiiem

SYAHID itu tidak harus menunggu MATI di jalan-Nya, tidak, insya Allah tidak melulu itu, ... Termasuk dalam pemaknaan syahid (dalam konteks talabul-‘ilm), adalah jika kau lulus kuliah -meski tidak dengan predikat terbaik-, namun, kau mampu membangun/menjadi stek holder dari lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon di masyarakatnya masing-masing, atau kau lulus dari salah satu pesantren salafiyah Islam, lalu sepulang dari pesantren kau mampu membangun paradigma baru di lingkungan masyarakatnya dengan pendekatan dan pola-pola pesantren, tunjukan bahwa anda adalah bagian dari allumni pesantren dan atau PTAIN yang mampu berdiri tegak sebagai figure penting dan agen perubahan (agen of change) dilingkungan anda, tunjukan ke masyarakat bahwa anda adalah generasi berilmu yang diperlukan banyak orang untuk siap mengawal perubahan mereka ke ranah positive asal tidak pragmatis.

Yah, barang kali, ini pun sudah lebih dari cukup bagi anda untuk dalam rangka menuju level SYAHID yang dijanjikan Tuhan yang maha Esa ; Syahid ‘ilmi (kesaksian membangun ilmu pengetauan), Syahid tsaqafi (kesaksian membangun peradaban), inSya Allah jika anda mau, anda pun mampu menuju ke sana, tentu saja dengan tanpa mengabaikan asas kemanfa’atan kepada khalayak umum mengingat sabda
Nabi SAW menegaskan : AFDHALUN-NAAS, ANFA’UHUM LIN-NAAS => Manusia terbaik adalah mereka yang paling banyak manfa’atnya bagi manusia lain., maksudnya, manusia yang paling banyak membawa perubahan positive bagi masyakatnya.

Firman Allah SWT :


وَلَا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ

… dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit … ”. QS Yunus 61


فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ

… Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, …QS At-Taubah 122

Demikian, wAllahu A’lamu bi Muraadi-Hi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar