Selasa, 16 Desember 2014

Judul : KONSEP PELUANG (HUKUM PROBABILITAS)

Bismillahir-Rahmaanir-Rahiiem

diajukan untuk memenuhi : 

TUGAS RESENSI 
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

Mata Kuliah : “Statistika
Pengampu : “Yeti Nurizzati, MSi”.

Penyusun :
Abdullah
NIM : 14121190059


Gambaran sederhana tentang konsep Peluang (Probabilitas).
Dalam kehidupan kita sehari-hari, sering kali kita diperhadapkan dengan berbagai peluang dan kemungkinan, peluang dan kemungkinan akan selalu ada, entah itu positive atau negative, entah itu baik atau sebaliknya, maju atau bahkan mundur, bersifat membangun bagi kehidupan manusia (konstruktif) atau justru menghacurkan (destruktif), dan lain sebagainya.

Dari berbagai gambaran sederahana tersebut di atas pada gilirannya akan melahirkan apa yang disebut sebagai kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi, nah, bicara soal kemungkinan sama saja dengan memibacarakan peluang kita di masa depan, hal itu sebenarnya bisa dikaji dan dianalisis dengan pendekatan secara kalkulus matematis, yaitu dengan keilmuan statistika.

Dalam keilmuan Statistika, kemungkinan-kemungkinan yang biasanya terjadi pada setiap diri manusia menyangkut masa depannya disebut sebagai peluang (hukum probabilitas), tentu saja dalam prosesnya harus mengikuti hukum dan ketentuan yang berlaku supaya peluang yang akan hendak kita capai hasilnya bisa dihitung atau di kalkulasi secara matematis dan cermat.

Pengertian dan definisi Probablilitas 
Pengertian teori peluang (probabilitas) dapat dijelaskan sebagai berikut : 
Apabila suatu eksperimen dapat menghasilkan m keluaran yang saling “mutually exclusive”, maka setiap keluaran memiliki peluang muncul yang sama, dan apabila f dari m tersebut dipandang sebgai suatu “keberhasilan”, maka peluang munculnya keberhasilan tersebut dikatakan sebagai f/m.

Harga angka yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu peristiwa terjadi, di antara keseluruhan peristiwa yang mungkin terjadi.

  Contoh sederhana 1 :
Sebuah mata uang logam mempunyai sisi dua (A & F) kalau mata uang tersebut dilambungkan satu kali, peluang untuk keluar sisi A adalah ½.

  Contoh sederhana 2 :
Sebuah dadu untuk keluar mata ‘lima’ saat pelemparan dadu tersebut satu kali adalah 1/6 (karena banyaknya permukaan dadu adalah 6)

Rumus : P (E) = X/N
di mana P  : Probabilitas
E  : Event (Kejadian)
X  : Jumlah kejadian yang diinginkan (peristiwa)
N  : Keseluruhan kejadian yang mungkin terjadi

Dalam kelas PAI-DMS periode terakhir tahun 2012 misalnya, sebagaimana yang masih bertahan hingga hari ini, semuanya berjumlah 26 mahasiswa, teridiri dari 11 orang laki-laki dan sisanya perempuan, 15 orang.

Sehabis isoma (istirahat, sholat dan makan) dari jam 12 hingga jam 1 siang nanti, semua mahasiswa akan ditanyakan “-Dengan durasi waktu untuk sekedar istirahat, sholat dan makan yang tersedia sepanjang itu- apakah cukup efektif bagi kalangan mahasiswa DMS ?”. Untuk itu, akan dilakukan secara mengundi mahasiswa (secara acak) siapa gerangan yang akan ditanyakan pendapatnya nanti secara representatif. Maka, dengan hukum probabilitas akan terambil seorang mahasiswa laki-laki dengan peluangnya adalah 11/26 - > L (0,423 %), sedangkan jika seorang wanita peluangnya adalah 15/26 - > L (0,577 %).

   Probabilitas yang rendah menunjukkan kecilnya kemungkianan suatu peristiwa akan terjadi.   

Pendekatan dalam Probabilitas
Konsep-konsep probabilitas tidak hanya penting oleh karena terapan-teranpannya yang langsung pada masalah-masalah bisnis akan tetapi juga karena probabilitas adalah dasar dari sampel-sampel dan inferences tentang populasi yang dapat dibuat dari suatu sampel.

Pendekatan perhitungan Probabilitas ada 3 (tiga) pendekatan konsep untuk mendefinisikan probabilitas dan menentukan nilai-nilai probabilitas, yaitu :
(1). Pendekatan Klasik
(2). Pendekatan Frekuensi Relatif, dan
(3). Pendekatan Subyektif

1. Pendekatan KLASIK
Pendekatan klasik didasarkan pada banyaknya kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada suatu kejadian. “Jika ada a banyaknya kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian A, dan b banyaknya kemungkinan tidak terjadi pada kejadian A, serta masing-masing kejadian mempunyai kesempatan yang sama dan saling asing”. Probabilitas bahwa akan terjadi A adalah P(A) = a / (a+b)

2. Pendekatan Frekuensi Relatip (EMPERICAL APPROACH)
Nilai probabilitas ditentukan atas dasar proporsi dari kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu observasi atau percobaan. Tidak ada asumsi awal tentang kesamaan kesempatan, karena penentuan nilai-nilai probabilitas didasarkan pada hasil obserbasi dan pengumpulan data.

Misalkan berdasarkan pengalaman pengambilan data sebanyak N terdapat a kejadian yagng bersifat A. Dengan demikian probabilitas akan terjadi A untuk data adalah P(A) = A /N

3. Pendekatan Subyektif (PERSONALISTIC APPROACH)
Pendekatan subyektip dalam penentuan nilaiprobabilitas adalah tepat atau cocok apabila hanya ada satu kemungkinan kejadian terjadi dalam satu kejadian. Dengan pendekatan ini, nilai probabilitas dari suatu kejadian ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan yang bersifat individual dengan berlandaskan pada semua petunjuk yang dimilikinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar