Jumat, 22 Juli 2016

Mauku, Maumu, dan Mau Tuhan

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem

انا اريد, انت تريد, والله يريد "لما" او "لمن" يشاء

Meski aku MAU, engkau MAU, namun jangan lupa Tuhan pun punya MAU, jika demikian halnya, maka berlakulah MAU Tuhan (menyangkut apa dan siapa) yang Ia kehendaki, bukan mauku, bukan pula maumu.

Allah berfirman :
وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى

Artinya : "… dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar …". [QS Al-Anfal (8):17]

Karenanya, soal mencintai dan atau membenci, menyangkut apapun atau siapapun, Allah telah menitahkan kepada segenap umat manusia untuk agar berlaku sedang-sedang saja dan tak berlebihan, hal ini sebagaimana firmanNya berikut ini :

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ


Artinya : "… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". (al-Baqarah (2):216)



عن أبي هريرة (أراه رفعَه) قال :" أَحْبِبْ حَبِيبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيضَكَ يَوْمًا مَا وَأَبْغِضْ بَغِيضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا ". سنن الترمذي حديث رقم 1920 ص 7\277 . قال أبو عيسى : والصّحيح عن عليّ موقوف


Artinya : Dari Abu Huraerah RA -aku (Imam Tarmidzi) menduganya memarfu'kan hadits pada Rasulullah SAW- berkata : "Cintai seseorang yang anda cinta seperlunya saja, karena boleh jadi kelak suatu hari dia akan menjadi musuhmu, dan bencilah seseorang yang anda benci seperlunya saja, karena boleh jadi kelak suatu hari dia akan menjadi seorang yang anda cintai". (HR at-Tarmidzi no hadits 1920 page VII/277).

Komentar Abu 'Isa (nama populer Imam Tarmidzi) tentang hadits ini : "Yang benar ialah dari jalur 'Aly radiallahu 'anhu, merupakan riwayat mauquf (tidak sampai pada Nabi SAW)".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar