Selasa, 05 April 2016

Demikianlah Biang dari Perselisihan Paham.

By Soepangat Moenadjat

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem

Sebab orang berpikir, maka yang dia tahu itulah yang benar dan pasti ...
Kemudian, dari sana pula dia menganggap hanya persepsi/pendapatnya, apa yang dipikirkannya, sebagai yang paling benar, bukan yang lain

Berpikir, bahwa orang lain semua sama posisi/kedudukannya dalam melihat sesuatu yang dipikirkannya, seperti dirinya; dan ketika ternyata ada orang lain memiliki persepsi berbeda dari dirinya, lalu masing-masing hendak mempertahankan pola pikiran dan pandangannya semata dengan memaksakan pandangannya kepada yang lain.

#Indikasi perselisiham paham adalah debat (syirik) ...
Maka debat tak akan pernah menemukan hakikat, mempertemukan pendapat..

Karenanya debat tak pernah membulatkan persepsi menjadi satu kesatuan pendapat tentang yang sesungguhnya, yang sebenarnya (tauhid). Itu sebab debat bukan karakteristik dari tasawuf yang dasarnya adalah TAUHID.

Sifat tasawuf itu kesemestaan ...

Karakteristik sikap tasawuf itu TAUHID ...

TAUHID, ... membulatkan, mempersatukan dan meliputi semua...dari yang sebelumnya dianggap berbeda...

Jika berbeda, itu hanya soal/sebab ...  tergantung dari mana seseorang melihatnya;
bukan sebab perbedaan yang kemudian menjadi obyek yang diperbincangkannya.

Debat itu SYIRIK ...
Karakteristiknya memperselisihkan, mempertentangkan, membedakan ...

Karena dibedakan, maka yang sesungguhnya satu/sama terlihat perbedaannya (nan tak pernah sama)Sebab niat/maksudnya tak pernah dibulatkan/disatukan dan dicari kesamaannya ...

Selama orang belum bisa menaklukan ego/keakuannya, ... sesungguhnya dia masih berada pada kesyirikan yang sebenarnya ...

Jiwa/ruhnya...belum menemukan sejati dirinya..
Menemukan, artinya mempertemukan dirinya menjadi satu dengan hakikat dirinya.

Tasawuf itu dasarnya satu, tujuannya satu... yakni mempersatukan yang berbeda/terpisah kepada yang satu, yang maha satu, maha esa ...
(Karena ego, manusia terpisah satu dari yang lain).

Itulah... al-Awwal/al-Washilah (NIAT) ... wal-Akhir/Ghoyah (TUJUAN) ... yang dibilang sebagai Tuhan yang satu dan satu-satunya, disebut dan dimanifestasikan sebagai Asma Allah.

Maka Iqra' Bismi RabbiKa (Bacalah dengan mengatas-namakan Tuhanmu) ... Bismillah (Dengan nama Allah) ... itu Tuhan/Allah menjadi washilah/niat/dasar sekaligus tujuan tasawuf/ghoyah.

Orang yang berdebat, mereka pasti tidak setujuan ... tapi mereka berjalan mengikuti kemauan masing-masing egonya ... wajar mereka tiada pernah setuju ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar