Rabu, 19 Agustus 2015

"SAKIT GIGI” Rowaahu “Meggy Z” dari jalur Gus Nuril , 'An Syaekhihi, Gus Dur (Allahu yarhamuh).

Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiiem

Suatu hari, Gus Nuril, panggilan akrab KH. DR. Nuril Arifin Hussein Semarang Jateng hendak pulang dari sejak seminggu penuh menunggui Gus Dur saat mana di rawat di RSCM Jakarta, -dua hari sebelum Gus Dur benar-benar kembali menghadap keharibaan Tuhan yang maha Esa, Ilaa Rafiiq al-A’la, tinggalkan hiruk pikuk dan gebyarnya dunia ini-, tiba-tiba Gur Dur memanggil Gus Nuril untuk sekedar berbincang ngalor-ngidul, padahal sakit beliau hari itu udah terbilang parah, tapi dasar Gusdur, masih saja ketawa-ketiwi, pengennya bercandaan mulu ,.

tanpa basa-basi Gus Nuril mendekati Gusdur

"Gini Gus !", sapa Gusdur mengawali pembicaraan pada Gus Nuril, "al-hamdulillah, saya ini sudah lumayan sembuh” terang Gusdur mensyukuri sisa-sisa hidupnya menjelaskan tentang kondisi terakhir sebelum wafat, “TINGGAL YG INI SAJA, GUS !” katanya lagi sembari beliau menunjuk GIGI nya yang kebetulan pipinya yang sebelah kanan terlihat membesar.


Lalu dengan suara berat dan serak Gusdur kemudian mendendangkan sebuah lagu “DARI PADA SAKIT HATI, LEBIH BAIK SAKIT GIGI INI“ .. dan “TERNYATA ITU HADITS DHAIF & TIDAK BENAR” kata Gusdur melanjutkan, “SAKIT GIGI ITU LEBIH DAHSYAT KETIMBANG SAKIT HATI, Rowaahu Meggy Z”, mendengar kalimat terakhirnya itulah, sontak Gus Nuril ketawa cekikikan hingga Gusdur pun terpancar rona senyuman dari wajahhnya seolah beliau sembunyikan kesakitannya, bahkan keasikan obrolan dan candaan keduanya terdengar sampai ke ruangan perawat, dan hal itu kontan saja membuat perawat agak kesal dan mewanti-wanti Gus Nuril seraya berkata “TOLONG YA PAK !, GUSDUR nya JANGAN DI AJAKIN BERCANDA MULU, BIARKAN BELIAU NYA ISTIRAHAT” ... "LHO KEBALIK, BELIAU INI YG AJAKIN SAYA KETAWA lho Mbak, WONG BELIAU INI RAJANYA JOKE QOK !!" terang Gus Nuril singkat.

SubhanALLah ,. Guuuss,. Guss ,. Sampean niku ada2 saja !.

Ibrah yang dapat kita petik dari kisah ini adalah "Ketenangannya dalam menyambut AJAL", terbukti dari sikap tenang, bahkan bercanda ria dan ketawa-ketiwi beliau saat mengahadapi sang Malaikat pencabut nyawa ,. begitula sosok shufi modern abad ini,. Allahu Yarham, Gusdur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar