Kamis, 16 April 2015

Refleksi politik "Islam" (Sunni & Syi'ah) vs "kafir" (AS & Yahudi Israel)

Bismillahir-Rahmaanir-Rahiiem

Krisis Timur Tengah tak kunjung selesai. Malahan lebih dahsyat. dari mulai invasi AS ke Irak, penggulingan Sadam Hosein berkedok nuklir pembohong (bukan pemusnah) massal dan penggulingan Kadafi di Libiya, sampai chaosnya Mesir, Libya, Syiria, Lebanon dan terakhir (update hari ini) muncul lagi konflik di Yaman, ternyata semua itu melahirkan anak turunan yg bernuansakan konflik politik radikalisme dan kekerasan berkepanjangan.

Lalu, timbul ISIS (Islamic State in Iraq and Syiria) dan penyerangan Arab Saudi (baca Wahabisme) bersama sekutunya (AS dan Yahudi Israel) memukul dan menghantam golongan Al-Hutshi (Syi'ah Zaidiyah) secara besar-besaran di Yaman.
Pertanyaannya, posisi Hizbullah Lebanon -yang konon sbg pramiliter Syi'ah- dan Iran di mana ?, AS dan Israel juga di mana ?.

AS rupa-rupanya bersetandar ganda soal politik ; 
Di satu sisi AS bekerjasama dgn Hizbullah Syi'ah Lebanon untuk bersama-sama memukul mundur ISIS, karena rupanya ISIS oleh AS dipandang sbg musuh bersama, musuh dunia dan musuh kemanusiaan. Lalu terjadilah kerjasama di sana. Iran dan Bassar Asad pun demikian, lebih memilih koalisi dan bekerjasama dgn AS utk memukul ISIS.



Namun di sisi lain, pada saat yg bersamaan, dlm menghadapi penyerangan Arab Saudi (baca Wahhabisme) justru AS lebih berpihak ke golongan Al-Hutshi (Syi'ah Zaidiyah), mereka (baca AS) soal konflik ini rupa-rupanya tidak bersepakat sebagaimana pada konflik sebelumnya (baca ISIS), AS dan juga Yahudi Israel justru mendukung Arab Saudi dlm konflik ini, sedangkan Hizbullah Lebanon, Iran dan Bassar Asad membela golongan Al-Hutshi (Syi'ah Zaidiyah) di Yaman.

Kira-kira, apa yah yg mereka perebutkan ?. -Cobalah renungkan sejenak-, tentu tidaklah lepas dari rivalitas perebutan kepentingan dan kekuasaan politik semata, sekali lagi bahwa itu hanya berdasar pada kepentingan POLITIK dan EKONOMI yang amat bersifat pragmatis, yah itulah yang melatari mereka sebagai pemicu utama lahirnya konflik-konflik ideologis dibelahan bumi ini ,. Ataghfirullah waAtubu IlayHi.

Ini bukan soal ideologi semata ternyata ; idelogi Sunni vs Syi'ah, Syi'ah vs Wahhabi, atau ideologi agama ; Islam vs Yahudi (baca kafir), dll. Namun faktanya kerjasama dan koalisi seiring waktu kerap kali bertukar tempat (ga salah apa yak ?). Siapa lawan dan siapa kawan, mana sahabat dan mana kerabat, tentu semua itu bergantung kepada atau sangat dipengaruhi oleh kepentingan politik dan ekonomi, lagi-lagi soal POLITIK dan EKONOMI.

di kita (baca Indonesia) juga sering kali muncul ; kasus suku Sampit (Kalimantan) vs suku Sampang (Madura Jatim) misalnya, dan banyak lagi kaus-kasus lain di Indonesia, coba perhatikan pemberitaan media massa ; elektronik, cetak, dsb, juga kerap kali mewarnai dan menghiasi dead-line pewartaan di negeri ini ,. hmm,. lagi-lagi cuma bisa nyebut AsmaNya seraya terus memohon ampunan kpdNya, Astaghfirullah al'Adheem waAtubu IlayHi.

kayae kuh (bagi mereka yang seneng konflik) urip iku pan salawase lewa ya ?. apa bli kelingan tah -nyen wong urip iku bakale mati-, wis gari sing akur bae kah, hidup di dunia ini kan cuma sebentar qok, lewa angel temen ya ari urip dilandasi karo kepentingan kuh.

orat-aret tambah nganggur bokat bae ana manfa'ate, monggo dibaca ! ... tes gawe angket (siswa dan guru) utk perlengkapan instrumen pada laporan PTK,

<<>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar