Kamis, 14 Mei 2015

Islam masih terbelenggu oleh ummatnya sendiri



Bismillahir-Rahamaanir-Rahiiem

Someone said : Islam di negri (baca Indonesia) ini akan terus banyak ketidak setabilan dan akan menemui kemunduran, apabila pemerintah tidak ikut campur dalam mencegah kemuculan faham faham baru yang tidak sesuai ajaran islam.

Analisis : "الإسلام محجوب بالمسلمين قالها العلامة محمد عبده رحمه الله" => "Agama Islam terhijab (terbelenggu) oleh ummatnya sendiri" demikian kata Syekh 'Abduh -salah satu 'Ulama Mesir yang banyak membawa perubahan dunia pendidikan Islam-, 

ternyata kata2 ini memeiliki kedalaman makna yang cukup luar biasa, utamanya ini adala kritik pedas buat kita (ummat muslim) sendiri, jadi, menurut ‘Abduh, bukan apa dan siapa yang bisa menghancurkan agama Allah (Islam) yang besar ini, bukan President, bukan juga pemerintah, namun oleh ummatnya sendiri, sejauh mana mereka komitmen terhadap agama yang mereka yakini.


Someone : Sedangkan suatu negeri tidak akan damai apabila terus bermunculan agama baru yang mengatas namakan islam.

Analisis : pernyataan itu sangat tidak benar, sebagai bukti ; kau tahu Negara Somalia bukan ?, salah satu Negara miskin di benua Afrika sana, yang dua tahun lalu kapal Indonesia juga pernah menjadi korban pembajakan di negri ini, ini Negara bubar lho coy (baca bangkrut), padahal warganya mayoritas menganut Islam (muslim taat), madzhabnya mayoritas Maliki, thariqahnya menganut Naqsyabandi. Padahal di negri ini, tidak ada agama lain selain Islam, tidak ada madzhab lain kecuali Maliki, lalu kenapa bubar ?, jadi intinya bukan banyaknya agama atau kepercayaan yang membuat kedamaian suatu negeri.

Contoh lain, coba lihat Afganistan, tidak ada perbedaan agama di sana, mayoritas penduduknya muslim, 100% Hanafi, tashaufnya (thariqah) menganut Imam Syadzali (Syaydzaliyah), dan ternyata itu tidak membuat meraka damai, negrinya terus menerus dilanda konflik berkepanjangan, kenapa ?, krn memang mereka tidak ada komitment utk berdamai. Lalu, apa kau juga menganggap Arab Saudi -yang kebetulan mayoritas masyarakatnya berfaham Wahhabisme- di sana damai ?, tidak, sebenarnya mereka (para kabilah dan suku-suku) berontak terhadap pemerintahnya yang Wahhabi, hanya saja pemerintahnya (kerajaan Su’udiy) bisa segera menutup akses setiap kali terjadi pemberontakan.

wAllahu A'lamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar